Kerling matamu menembus batas waktu
se sampai ku tak tau
engkau pergi
dan disini aku masih rindu
aku koyak
diopyak lembab
perangai lembut dalam ingatan
tahukah engkau,
tak mesti mimpi mengenal tepi
kecuali mimpi:
masturbasi atau onani
Dan se sampai siap peti mati
langkah tak mungkinlah lelah
Lagi,
menunggu kerling matamu
oh kekasih!
Sajak oleh Miftahul Arifin.
Kunjungi http://indonesiaya.blogspot.com/2015/04/surat-rindu-untuk-yang-telah-berlalu.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!