Strategi dan kebijakan berikutnya dalam upaya mengentaskan kemiskinan adalah transformasi struktur pasar. Pasar monopsoni  adalah  keadaan  di  mana satu pelaku  usaha  menguasai  penerimaan pasokan  atau  menjadi  pembeli  tunggal atas  barang  dan/atau  jasa  dalam  suatu pasar  komoditas.  Kondisi  monopsoni sering  terjadi  didaerah-daerah perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga tidak memungkinkan bagi petani untuk melakukan  tawar-menawar. Kondisi  ini  juga  terjadi  di Lampung.  Berbagai  hasil  pertanian dikuasai  oleh  satu industri besar. Contohnya adalah produksi ubi kayu. Hasil ubi kayu di Lampung didominasi oleh pabrik tapioka yang  merupakan  industri besar,  sehingga  harga  jual  ubi  kayu menjadi  rendah.  Kondisi  ini  harus diperbaiki  dengan  melakukan  pemberdayaan  kelembagaan  ekonomi  di  tingkat  petani. Pemberdayaan  kelembagaan  ekonomi,  terkait  dengan pengaturan  pasar,  penerapan  harga  jual terendah,  bargaining  positionpetani  dan pembagian  kelompok  petani  yang  kuat dalam  kelompok  usaha,  baik  di  tingkat desa  maupun  kabupaten. Kegiatan tersebut didukung dengan adanya koperasi Induk dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Contohnya adalah Bumi Dipasena. Desa tersebut merupakan desa penghasil udang terbesar di tingkat nasional. Produknya tidak hanya dijual di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Di Bumi Dipasena, Bumdes berperan penting dan menggunakan  prinsip  ekonomi kerakyatan  yang  berbasis  syariah.  Tidak hanya  modal,  biaya  operasional  serta profit, terdapat juga dana untuk risiko usaha bersama, dan sistem bagi hasil.Upaya  kedua  dari  transformasi struktur  pasar  adalah  pembuatan  aturan dalam  hal  penetapan  harga  jual terendah untuk beberapa komoditi pokok seperti ubi kayu, sehingga industri besar tidak bisa menekan harga jual hasil pertanian.  Upaya  selanjutnya  adalah dengan melakukan  hilirisasi  agribisnis berbasis  usaha  kecil  dan  menengah (UKM).
Selama  ini  petani  menjual  hasil panen kepada  tengkulak  di  gudang  yang  jauh dari  lokasi  desa. Oleh karenanya pengumpulan hasil panen, penyortiran, pemanasan, dan pengeringan sebaiknya dilakukan di  desa,  sehingga  produk  bisa dibawa  dari  desa  dalam  bentuk  hasil olahan.  Untuk  mempermudah  dan mempercepat  penjualan  hasil  panen, maka  diperlukan  pembangunan infrastruktur/  pemberdayaan infrastruktur,  seperti  jalan  raya,  bandar udara,  dan  pelabuhan  laut  sehingga mendekatkan  hasil  olahan  pertanian  ke pasar.Pengembangan  industri pengolahan  juga  perlu  dikembangkan, agar  produk  pertanian  bisa  juga dipasarkan  melalui  kegiatan  E-Commerce. Â
E-Commerce dapat  dimulai  dari kegiatan penyuluhan  dan  pelatihan,  mengenai cara  melakukan  E-Commerce  oleh beberapa  ahli.  Hal  ini  perlu  dilakukan agar  masyarakat  petani  mengetahui cara melakukan penjualan elektronik dan mempunyai pasar sendiri.Dari  sisi  non-pertanian,  upaya  yang  perlu dilakukan untuk  mengentaskan  kemiskinan  adalah dengan  melakukan pengembangan kewirausahaan.  Hal  ini  bisa  dilakukan melalui  pengembangan  wisata  alam  dan pembangunan  pariwisata  berbasis budaya  dan  masyarakat.  Wisata  berbasis budaya adalah  salah  satu  jenis kegiatan pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai objek.Â
Ketergantungan pada komoditas tunggal di sektor pertanian Provinsi Lampung menyebabkan kerentanan terhadap fluktuasi harga global dan risiko kehilangan pasar, berdampak langsung pada pendapatan petani dan perekonomian lokal. Dampak ekonomi ini sangat signifikan, dengan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung menurun dari 18,3% pada tahun 2019 menjadi 15,6% pada tahun 2022.
Untuk meningkatkan pendapatan daerah dan negara, perlu dilakukan diversifikasi komoditas pertanian, pengembangan teknologi pertanian, peningkatan akses ke pasar dan kerja sama dengan pihak swasta dan lembaga penelitian. Dengan demikian, pendapatan petani dapat meningkat dan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian lokal dapat meningkat.
Rekomendasi ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan negara melalui:
- Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian
- Meningkatkan nilai tambah produk pertanian
- Membuka lapangan kerja baru
- Meningkatkan ekspor dan pendapatan negara
- Meningkatkan pajak dan retribusi daerah
Daftar Pustaka :
Badan Pusat Statistik. (2017). Statistik Indeks Pembangunan Manusia (IPM Indonesia). http://lampung.bps.go.id. Lampung. Diakses pada tanggal 17 Desember 2024. Â
Badan Pusat Statistik. (2017). Statistik Tingkat Kemiskinan (Tingkat Kemiskinan Indonesia). http://lampung.bps.go.id. Lampung. Diakses pada tanggal 17 Desember 2024. .Â