Ringkasan Eksekutif Â
Ketergantungan pada komoditas tunggal seperti kopi, karet dan kelapa sawit merupakan permasalahan besar di sektor pertanian Provinsi Lampung. Ketergantungan ini menyebabkan petani rentan terhadap fluktuasi harga global, sehingga pendapatan mereka tidak stabil. Selain itu, ketergantungan pada satu sumber pendapatan juga menghambat pengembangan komoditas lain yang berpotensi meningkatkan pendapatan petani. Â Diversifikasi komoditas pertanian sangat penting untuk mengurangi ketergantungan ini. Dengan mengembangkan tanaman lain seperti sayuran, buah-buahan dan tanaman pangan, petani dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi risiko kegagalan panen. Selain itu, diversifikasi juga dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mengembangkan industri pengolahan dan pemasaran produk pertanian.
Pengembangan teknologi pertanian, pelatihan dan pendidikan petani, serta pembangunan infrastruktur pertanian juga sangat penting untuk mendukung diversifikasi. Dengan demikian, petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, serta memperluas akses ke pasar dan pembiayaan. Contoh diversifikasi yang berhasil adalah pengembangan tanaman sayuran seperti brokoli, kembang kol dan wortel, serta pembudidayaan buah-buahan seperti apel, jeruk dan mangga.
Poin Utama
1. Ketergantungan pada komoditas tunggal menyebabkan kerentanan terhadap fluktuasi harga global.
2. Kurangnya diversifikasi produk dan risiko kehilangan pasar.
3. Dampak negatif terhadap pendapatan petani dan ketahanan pangan lokal.
4. Pengembangan teknologi pertanian dan pelatihan petani sangat dibutuhkan.
5. Pembangunan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan akses ke pasar dan pembiayaan.
Pendahuluan
Lampung merupakan salah satu lumbung pangan nasional, karena sebagian besar tanaman pangan, hasil perkebunan dan perikanan ada di Lampung. Adapun beberapa contoh komoditas unggulan yang menjadi produk unggulan Lampung antara lain jagung, coklat, gula, kopi, ubi kayu, udang, dan nanas. Jagung misalnya, Lampung merupakan podusen jagung nomor tujuh di Indonesia. Selanjutnya coklat, produksi coklat Lampung merupakan produksi coklat nomor enam terbesar di Indonesia. Untuk hasil tebu yang diolah menjadi gula, Lampung merupakan produsen gula nomor empat di Indonesia. Selanjutnya adalah kopi Lampung. Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus merupakan daerah sentral tanaman perkebunan kopi dan hortikultura. Lampung merupakan produsen kopi nomor dua di Indonesia. Lampung juga merupakan produsen ubi kayu, udang, dan nanas nomor satu di Indonesia. Untuk penghasil udang, Lampung sebagai penghasil udang terbesar yang berkontribusi sebesar 60 persen nasional (BPS diolah, 2015). Â Sektor pertanian Provinsi Lampung sangat bergantung pada komoditas tunggal seperti kopi, karet, dan kelapa sawit. Ketergantungan ini telah berlangsung selama beberapa dekade dan menyebabkan kurangnya diversifikasi produk. Kontraksi pertumbuhan terutama disebabkan penurunan produksi Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang merupakan sektor dominan penopang perekonomian Provinsi Lampung. tren lima tahun terakhir menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi di triwulan IV selalu mengalami kontraksi yang disebabkan sudah selesai masa panen dan masa tutup giling tebu.