Mohon tunggu...
Rival Alfiansyah
Rival Alfiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembalikan Arti Penting Tan Malaka: Hegemoni Orba dan Dekontruksi Sejarah

15 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   15:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Rafsanjani/https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5592313/sosok-tan-malaka-dan-kisah-perjuangan-hidupnya-sebagai-pahlawan-nasional

Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia. Menurut saya beliau adalah simbol revolusi dan nasionalis Indonesia. Seorang pahlawan tidak serta merta harus ikut bertempur di medan perang dan mengusir penjajah untuk dapat dijuluki seorang pahlawan, tetapi seseorang yang memperjuang hak-hak bangsanya dan menyadarkan bangsanya untuk berjuang demi kemerdekaannya juga layak disebut seorang pahlawan. Bagi saya pemikiran dan perjuangan beliau harus kita tanam dan kita lanjutkan sebagai masyarakat Indonesia yang berakal budi dan merdeka seratus persen. Ide dan pemikiran beliau akan terus hidup dalam benak masyarakat untuk terus melawan ketidakadilan. Beliau sangat pantas bila disebut tokoh pahlawan yang paling revolusioner dan berpengaruh di Indonesia. 

Di Orde Baru muncul stigma terhadap tokoh-tokoh kiri sehingga mereka sengaja dibuat tidak populer, salah satu contohnya adalah Tan Malaka. Hal ini terjadi karena imbas dari serentetan peristiwa pemberontakan yang melibatkan orang-orang atau partai yang berhaluan sosialis komunis seperti pemberontakan madiun 1948 dan G30S/PKI, sehingga membuat pemerintah sangat anti terhadap ideologi tersebut dan mendorong masyarakat untuk melakukan hal yang sama. Dalam kasusnya Tan Malaka, beliau dituduh menentang pemerintahan Soekarno-Hatta karena berbeda pandangan dalam menjalankan pemerintahan dan politik terutama dalam hal politik luar negeri. Pada akhirnya beliau ditembak mati oleh bangsanya sendiri, sungguh ironi. 

Beberapa upaya-upaya hegemoni dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru, melalui media massa, pendidikan, dan militer. Ini dilakukan untuk melemahkan pengaruh-pengaruh sosialisme dan komunisme di masyarakat. Buku-buku pelajaran dirombak isinya, kontrol militer di masyarakat yang menimbulkan tekanan, dan media massa yang dikontrol sepenuhnya oleh pemerintah. Pengawasan dan represi terhadap pers dan partai politik serta majelis ta’lim dilakukan untuk mengantisipasi dan menghancurkan pengaruh sosialis. Masyarakat tidak sadar bahwa kebebasan berekspresi dan berpendapat mereka telah dibungkam dan dikontrol oleh pemerintah. Masyarakat telah kalut dalam naungan tangan besi pemerintah Orba, mereka tidak sadar telah dirugikan oleh pemerintahan dan malah menguntungkan pemerintah Orba untuk melegitimasi kekuasaan. Dan pada akhirnya upaya-upaya tersebut berbuah hasil. 

Upaya dekonstruksi untuk mengembalikan arti penting Tan Malaka yaitu dengan memahami, mencari kebenaran, dan mempelajari kisah hidup dan karya beliau. Kita selalu di doktrin bahwa semua tokoh-tokoh yang berhaluan kiri itu diibaratkan musuh masyarakat dan negara. Kita selalu disuguhkan sisi buruknya saja tanpa kita pahami nilai-nilai perjuangan dan kontribusi mereka terhadap kemerdekaan Indonesia, di kehidupan nyata dapat kita ambil contoh seperti film G30S/PKI yang selalu ditayangkan setiap tanggal 30 September. Film tersebut menggambarkan kekejaman dan pemberontakan PKI yang meneror masyarakat dan pemerintahan sehingga membuat masyarakat selalu mendefinisikan bahwa tokoh-tokoh yang berhaluan kiri adalah seseorang yang keji. Hal seperti ini berimbas terhadap tokoh-tokoh lainnya yang tidak ada sangkut pautnya dengan perisitiwa tersebut seperti Tan Malaka. Kita harus bisa membuka mata kita terhadap makna dan kebenaran. Seperti yang ada di dalam filsafat dekonstruksi yaitu differance maka kita jangan langsung final menyimpulkan atas suatu esensi dari objek tersebut seperti kita menyimpulkan atau mendefinisikan bahwa semua orang yang kiri adalah pemberontak. Dengan kita terus mencari makna dan arti sebuah kebenaran tersebut maka kita dapat mengambil arti penting dari kepahlawanan tokoh Tan Malaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun