Mohon tunggu...
M RaihanTantra
M RaihanTantra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

College Interests.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Semakin Tua Semakin Berperilaku Seperti Anak Kecil, Apa Penyebabnya?

25 Juni 2024   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:27 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

            Menurut World Health Organization (WHO, 2018) lanjut usia merupakan seseorang yang memiliki usia lebih dari atau sama dengan 55 tahun. Undang-Undang No 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada pasal 1 ayat 2 juga menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua (Padila, 2013). Menua atau menjadi tua adalah suatu proses biologis yang kita semua tidak dapat hindari. Proses penuaan terjadi secara alamiah, hal ini dapat menimbulkan beberapa masalah, seperti fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis (Mustika, 2019).

            Oleh karena itu, orang yang lanjut usia sering kali mengalami perubahan perilaku yang mirip dengan anak kecil. Fenomena ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang kompleks, baik fisik maupun psikologis. Memahami penyebab di balik perilaku ini penting untuk memberikan perawatan yang tepat dan memperlakukan lansia dengan penuh pengertian.

  • Penurunan Fungsi Kognitif

Salah satu penyebab utama perilaku seperti anak kecil pada lansia adalah adanya penurunan fungsi kognitif, seperti yang terjadi pada demensia atau Alzheimer. Gangguan ini tidak hanya memengaruhi ingatan dan proses berpikir, tetapi juga mengubah cara individu merespons lingkungan sekitarnya. Lansia dengan demensia mungkin mengalami kesulitan dalam memahami instruksi atau mempertahankan perilaku yang sesuai dengan norma sosial dewasa.

  • Perubahan Neuropsikologis

Proses penuaan dapat menyebabkan perubahan pada struktur otak dan fungsi neuropsikologis. Bagian otak yang mengatur emosi, impuls, dan kontrol diri dapat mengalami degenerasi, mengakibatkan lansia kehilangan kemampuan untuk mengatur emosi dan perilaku mereka secara efektif. Hal ini sering kali menyebabkan respons impulsif atau keinginan yang kuat untuk memenuhi kebutuhan dasar yang mirip dengan anak kecil.

  • Keterbatasan Fisik

Lansia sering mengalami keterbatasan fisik yang menyebabkan mereka bergantung pada orang lain seperti anak kecil bergantung pada orang tua mereka. Keterbatasan mobilitas, penurunan kekuatan fisik, atau masalah kesehatan kronis dapat membatasi kemandirian mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam situasi ini, mereka mungkin menunjukkan ketergantungan, keengganan untuk berpisah dengan pengasuh, atau permintaan konstan untuk bantuan, mirip dengan perilaku anak kecil yang memerlukan perhatian dan bantuan konstan dari orang dewasa.

  • Perasaan Kehilangan Kontrol

Lansia yang mengalami penurunan kesehatan atau kemandirian mereka mungkin merasa kehilangan kontrol atas kehidupan mereka sendiri. Perasaan ini dapat memicu perilaku melawan atau upaya untuk membatasi mereka sendiri, mirip dengan cara anak kecil bereaksi terhadap perasaan kehilangan kontrol atau otonomi.

  • Reaksi terhadap Perubahan Sosial dan Lingkunga

Perubahan sosial, seperti kehilangan pasangan hidup atau teman dekat, atau perubahan lingkungan, seperti pindah ke fasilitas perawatan jangka panjang, dapat mempengaruhi perilaku lansia. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, atau kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, yang sering kali diekspresikan melalui perilaku yang menyerupai respons emosional dan fisik anak kecil.

  • Kebutuhan Psikososial yang Tidak Terpenuhi

Lansia sering memiliki kebutuhan psikososial yang tidak terpenuhi, seperti perasaan diterima, dihargai, atau dicintai. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan ini dapat mengakibatkan perilaku yang mencari perhatian, merengek, atau bahkan melawan, meniru cara anak kecil mengekspresikan kebutuhan mereka.

Dalam menghadapi perilaku lansia yang mirip dengan anak kecil, penting bagi kita kaum muda untuk mengambil pendekatan yang empatik dan memahami bahwa perilaku tersebut sering kali hanya sebagai cara mereka untuk menanggapi dunia yang terus berubah di sekitar mereka. Memberikan perawatan yang sensitif, memahami, dan sesuai dengan kebutuhan individu dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka serta memfasilitasi interaksi sosial yang lebih positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun