TNI dan Polri merupakan abdi negara yang begitu penting bagi masyarakat Indonesia, baik di pedesaan atau perkotaan. Tidak hanya menjalankan tugas negara. Tetapi juga membantu masyarakat dalam menanggapi suatu permasalahan. Seperti bila ada seseorang yang berkelahi, bencana alam, dan kasus kekerasan yang menyebabkan kematian.Â
Tugas dari seorang TNI adalah menjaga keamanan negara dari musuh negara dan juga menjaga negara ini tetap damai dan tentram. Mereka cenderung menjalankan misi yang berat dan ketika terdapat konflik pada suatu wilayah, mereka akan langsung terjun kelapangan.Â
Begitu juga dengan Polri, mereka menangani kasus yang menyangkut dengan negara dan juga rakyat. Porli menjaga keamanan negara dari dalam, yaitu apabila terjadi kasus pembunuhan, perampokan, penculikan, penganiayaan, dan kasus lainnya.Â
TNI-Polri merupakan simbol kekuatan negara yang tidak bisa digoyangkan. Mereka kuat dan begitu berjasa pada negara dan masyarakat. Seperti salah satu slogan mereka "Bersama rakyat TNI-Polri kuat".
Hanya saja untuk saat ini banyak sekali yang menghasut TNI-Polri, baik itu sebuah berita atau video yang tidak disaring atau disensor terlebih dahulu, memperlihatkan pertikaian antara TNI-Polri sehingga, yg melihat video tersebut dapat membangkitkan emosi bagi para anggota, alhasil sering terjadinya perkelahian antara anggota TNI dan anggota Polri.
Pada tanggal 23 September 2019 dunia dihebohkan oleh rakyat indonesia. Mahasiswa-Mahasiswi indonesia kompak dan serentak melakukan aksi demo mengenai penolakan RUU KUHP dan revisi UU KPK tentang beberapa isinya yang tidak masuk akal. Pada hari itu TNI dan Polri juga melakukan penjagaan untuk meminimalisir terjadinya demo anarkis. Walaupun demikian demo juga berlangsung anarkis di beberapa daerah. Pada hari itu polisi berperan langsung dalam menangani kericuhan tersebut. Kericuhan tersebut membuat mahasiswa dan polisi bentrok, bahkan ada yang sampai baku hantam. Di media sosial banyak yang menyebar kekerasan polisi terhadap mahasiswa dan juga para anggota TNI yang membantu mahasiswa dari serangan balik polisi. Akan tetapi sedikit yang memperlihatkan bahwa polisi di setiap daerah juga membantu mahasiswa bahkan ada yang mengawal mereka untuk demo. Hal tersebut dapat dilihat bahwa, video-video pendek yang tersebar oleh oknum-oknum yang ingin mengubah opini masyarakat bahwa polisi itu cenderung buruk, hanya TNI saja yang baik. Hal ini tentu saja tidak dapat dibiarkan, harus ada pencegahan dari pemerintah dan larangan menyebar konten-konten yang tidak memiliki kejelasan asal mula akibat. Â
Seperti yang baru saja terjadi 4 minggu yang lalu, diunggah dari media sosial yaitu tik tok, memperlihatkan 2 orang polisi baku hantam bersama 1 orang TNI. Video tersebut memperlihatkan dengan jelas pertikaian tersebut dan tidak mensensor oknum TNI dan polisi tersebut. Beruntung pertikaian tersebut dapat diselesaikan dengan secara baik, dan tidak menimbulkan konflik lanjutan dari pihak TNI atau polisi.
Dan juga banyak berita-berita yang menghasut TNI-Polri, berupa bahwa rakyat lebih mempercayai TNI dari pada Polri. Hal tersebut sungguh miris untuk di dengar yang mana Polri juga merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia, kini telah tidak dipercayai lagi oleh masyarakat Indonesia.
Kenapa demikian?
Dikarenakan sudah menjadi rahasia umum bahwa, polisi cenderung sering menerima suap dari orang yang tidak ingin namanya tercemar. Sehingga mereka memberi uang saku kepada oknum-oknum polisi yang tidak mengindahkan apa itu keadilan. Dan untuk saat ini rakyat indonesia banyak yang tidak mempercayai lagi kepolisian indonesi. Pemerintah harus segera menangani hal tersebut. Tidak semua polri melakukan hal demikian, masih banyak Polri yang menegakkan keadilan. Yang bahkan mereka rela mengorbankan nyawa nya.Â
TNI-Polri adalah pertahanan negara yang tidak boleh goyang baik dari luar atau pun dari dalam, karna musuh negara tau tidak dapat menghancurkan Indonesia dari luar, mereka menghancurkan dari dalam. Perlu adanya gerakan pemerintahan untuk memberantas oknum yang kerap mengadu domba antara pihak TNI dan Polri.Â