Di dunia modern saat ini, ketenangan batin menjadi barang yang mahal untuk didapat.
Banyak perhatian lebih terfokus pada materialistik dan panggung validasi, sementara kesehatan mental terabaikan begitu saja.
Meditasi sebagai praktik spiritualitas ternyata membantu menyeimbangkan gelombang elektromagnetik otak dan merelaksasi pikiran.
Penelitian menunjukkan manfaat meditasi dapat memperbaiki kesehatan mental secara keseluruhan, tidak hanya memberi efek rileks saja (Smith & Jones, 2020).
Artikel ini akan mengupas bagaimana meditasi mempunyai manfaat yang nyata dalam dunia kesehatan mental.
Meditasi tidak hanya sekadar teknik relaksasi, bisa juga diterapkan sebagai alat yang kuat untuk memperbaiki kesehatan mental.
Studi menunjukkan bahwa meditasi dapat mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan depresi, serta meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup (Williams et al., 2019).
Dengan upaya yang konsisten, meditasi dapat membuat individu menjadi pribadi yang lebih tenang dan penuh kesadaran dalam menghadapi tekanan hidup.
Menurut penelitian oleh Kabat-Zinn (2017), meditasi berbasis mindfulness telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala gangguan kecemasan dan depresi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa meditasi berperan mengubah cara otak merespons stres sehingga seseorang lebih mampu mengontrol emosi dan pikiran negatif yang mengganggu.
Misalnya, Yova sebagai penyintas Bortherlined Personality Disorder (BPD) yang selalu dihadapkan dengan gejolak mood yang sangat tidak stabil.