Indonesia adalah negara kepulauan, indonesia memiliki pulau yang jumlahnya mencapai 17.504 pulau dari Sabang, Aceh sampai Merauke, Papua. Selain itu Indonesia adalah negara yang multikultural, indonesia memiliki 1.340 suku, 2.500 bahasa daerah, 6 agama dan ribuan budaya yang turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Hal hal ini membuat indonesia memiliki bayak keragaman.
      Keberagaman tersebut merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki Indonesia dan patut disyukuri. Keberagaman tersebuat dapat bermanfaat bagi Indonesia, seperti menciptakan identitas bagi Indonesia di mata dunia, memperkaya kebudayaan Indonesia, menjadi aset wisata, menjadi sumber pengetahuan, dan masih banyak lagi.
      Selain memiliki banyak manfaat, keberagaman juga dapat membuat kekacauan bahkan ancaman bagi indonesia sendiri jika tidak ada persatuan dan kesatuan didalamnya. Persatuan dan kesatuan inilah dasar lahirnya Indonesia. Jika tidak ada persatuan dan kesatuan, kemungkinan besar kita masih diadu domba oleh para sekutu dan kita masih berada pada masa penjahan.
      Pada saat penjajahan, keberagaman adalah senjata untuk menjajah Indonesia. Para penjajah menjajah Indonesia dengan cara mengadu domba antar masyarakat indonesia itu sendiri, perjuangan kemerdekaan pun bersifat kedaerahan, dan masih banyak perpecahan. Namun semakin lama, masyarakat Indonesia sadar perlunya bersatu untuk membebaskan diri dari penjajahan. Kesadaran pentingnya persatuan dan kesatuan pada saat itu, dipicu oleh rasa senasib seperjuangan oleh para pejuang kemerdekaan, sehingga pada saat kongres pemuda 1 dan 2, mereka menghilangkan ego kedaerahan, dan bersatu dengan mengucapkan sumpah pemuda. Hingga pada akhirnya proklamasi kemerdekaan pun dapat dicapai dan lahirlah Negara Indonesia.
      Untuk itu, kita sebagai warga negara terutama pemuda  sebagai generasi penerus bangsa, kita patut menjaga persatuan dan kesatuan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan kemerdekaan.
      Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi tantangan kita saat ini, apalagi adanya pandemi yang membuat semua kegiatan beralih ke dunia digital dan media sosial. Ancaman kesatuan dan persatuan dalam media sosial lebih berbahaya karena beroperasi secara virtual/maya dan mampu mempengaruhi pikiran manusia secara massal, dalam waktu singkat, dengan biaya yang murah dan sulit dilacak, tidak mengenal batas teritori, dan berubah dengan cepat. Cara cara yang digunakan pun beragam, seperti menyebarkan ujaran kebencian, memberikan trend yang merusak para anak muda, dan masih banyak lagi.
      Untuk itu kita harus peduli terhadap persatuan dan kesatuan yang semakin hari semakin terkikis ini. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi hal hal yang lebih positif di media sosial, antar lain :
- Â Membuat karya karya yang dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap indonesia, seperti video pesona Indonesia, poster tentang Indonesia, dan masih banyak lagi.
- Mengadakan lomba lomba dalam rangka mengembangkan bakat prestasi anak muda, hal ini dikarenakan dimasa pandemi bnyak sekali event event perlombaan yang tidak dapat dilaksanakan, sehingga para pemuda tidak dapat mengembangkan bakat bakat mereka.
- Melaporkan postingan postingan yang mengandung ujaran kebencian yang dapat merusah rasa kesatuan dan persatuan.
- Tetap selalu mendukung indonesia, seperti mendukung klub bulu tangkis, sepak bola, dan lain lain di media sosial.
- Menyebarkan hal hal yang bermanfaat di media sosial, seperti hal hal yang menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.
- Meranyakan hari hari besar seperti hari kemerdekaan, hari pahlawan dan lain lain.
Itu beberapa contoh cara yang bisa kita lakukan, tentunya bukan hanya itu saja masih banyak cara lain untuk menjaga persatuan dan kesatuan di masa yang serba digital ini. Tentunya penulis berharap agar warga negara terutama para pemuda selalu menumbuhkan rasa cinta tanah air dan selalu mejaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
 "MARI BERSATU UNTUK INDONESIA MAJU"
     Â
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bela negara