Ada dua hal penting yang disarankan oleh M. Qodari untuk meningkatkan kualitas timnas kita. Pertama, pengiriman talenta-talenta tanah air ke kompetisi-kompetisi di Eropa. Kedua, perkuat kompetisi di liga lokal. Apalagi kedua variabel ini bisa dikolaborasikan: mengirimkan pemainnya ke pentas Eropa dan sekaligus membenahi kompetisi sepak bola di tingkat lokal.
***
Bermain di Piala Dunia FIFA menjadi dambaan setiap tim nasional sepak bola di seluruh dunia. Menjadi suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri jika bisa bermain di kompetisi sepak bola terbesar di dunia itu.
Namun yang menjadi catatan bahwa tidak semua negara bisa merumput di ajang empat tahunan tersebut, harus memenuhi kriteria dan kualifikasi tertentu. Selain itu juga harus memiliki kualitas yang mumpuni untuk bisa bersaing dengan negara-negara yang sepak bolanya sangat maju.
Sekalipun begitu, ada juga beberapa negara yang memiliki pemain yang bagus tapi tidak lolos kualifikasi Piala Dunia, hal tersebut memiliki beberapa faktor yang menjadi kendala, salah satunya adalah manajemen federasi sepak bolanya di negara itu.
Indonesia Kapan Bermain di Piala Dunia?
Timnas Indonesia memiliki rekam jejak yang buruk di pentas dunia. Selama Piala Dunia dihelat, Indonesia tercatat kurang lebih dari tiga kali berlaga. Itu pun hanya mampu masuk ke babak kualifikasi saja.
Pada Piala Dunia 2022 ini, Timnas Indonesia masih bernasib sama, yakni hanya mampu menembus kualifikasi. Timnas Indonesia kalah di setiap pertandingan, mulai dari melawan Malaysia, Thailand, dan Vietnam.Â
Kegagalan demi kegagalan ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indoesia) sebagai wadah yang menaungi sepak bola Indonesia.
PSSI harus melakukan gebrakan baru dalam soal tata kelola sepak bola Indonesia. Untuk melakukan peremajaan tata kelola tersebut, PSSI harus dikelola oleh sosok yang memiliki wawasan yang luas dan memiliki sistem managerial yang bagus.