Hidupku, ibadahku, nafasku yang terhembus, Â
Semua milik-Mu, wahai Sang Maha Cahaya, Â
Dunia ini hanyalah ladang yang luas, Â
Menanam amal, memupuk cinta, menuju surga-Mu yang mulia. Â
Cinta dunia adalah kewajiban, Â
jembatan satu-satunya membawa keuntungan akhirat, Â
Untuk akhirat yang penuh keindahan, Â
Dunia sejahtera, akhirat pun bertabur keberkahan. Â
Dunia adalah jalan dengan tujuan kekayaan akhirat bergelimang,
Akhirat tujuan yang kekal di depan pabila terlupakan,
Rezeki serasa sulit, hati penuh beban, Â
Tiada berkah yang melekat di tangan. Â
Maka aku niatkan dengan ikhlas, Â
Usaha di dunia untuk tabungan akhirat, Â
Dengan cinta yang murni kepada Sang Pemilik Segalanya, Â
Aku rajut kekuatan ekonomi menjadi ladang pahala. Â
Ya Allah, tuntun langkah kami, Â
Agar dunia dan akhirat harmoni, Â
Hidup sejahtera dalam cinta-Mu, Â
Hidup dunia akhirat bahagia dalam ridha-Mu.
Hidupku, ibadahku, nafasku yang terhembus, Â
Semua milik-Mu, wahai Sang Maha Cahaya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H