Optimisasi, dalam berbagai bidang, termasuk logistik, keuangan, dan desain industri.
Pembelajaran mesin (machine learning), di mana komputer kuantum dapat mempercepat proses pembelajaran.
Namun, komputasi kuantum masih berada dalam tahap pengembangan, dengan tantangan teknis seperti "decoherence" (gangguan keadaan kuantum), "noise", dan "stabilitas qubit" yang masih perlu diatasi.
2. Kriptografi Kuantum
Kriptografi kuantum adalah teknik untuk mengamankan komunikasi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum, terutama "prinsip ketidakpastian Heisenberg" dan "entanglement". Tujuannya adalah untuk membuat komunikasi yang "lebih aman" daripada metode enkripsi klasik.
Prinsip Utama Kriptografi Kuantum
Distribusi Kunci Kuantum (Quantum Key Distribution - QKD), QKD adalah teknik utama dalam kriptografi kuantum, di mana dua pihak dapat berbagi kunci enkripsi secara aman dengan menggunakan qubit. Salah satu protokol QKD yang terkenal adalah "BB84", yang memungkinkan pengiriman kunci enkripsi dengan cara yang tidak dapat disadap tanpa terdeteksi.
Keamanan Kuantum, Jika seorang penyadap mencoba mengamati atau mengukur qubit yang sedang ditransmisikan, prinsip ketidakpastian Heisenberg memastikan bahwa keadaan kuantum akan berubah, sehingga penyadapan dapat terdeteksi. Dengan cara ini, komunikasi menjadi aman karena gangguan dari penyusup akan segera terlihat.
Kelebihan Kriptografi Kuantum
Keamanan Tak Tertandingi, Kriptografi kuantum dianggap "tak tergoyahkan" karena sifat-sifat dasar dari mekanika kuantum. Jika ada pihak yang mencoba mengintervensi atau menyadap komunikasi, mereka akan meninggalkan jejak yang dapat dideteksi.
Tidak Bergantung pada Matematika yang Kompleks" Berbeda dengan enkripsi klasik yang mengandalkan faktor-faktor matematika besar, kriptografi kuantum tidak dapat dipecahkan menggunakan komputer kuantum atau komputer klasik, karena keamanan didasarkan pada hukum-hukum fisika kuantum.
Aplikasi Kriptografi Kuantum