Entanglement (keterikatan kuantum) adalah salah satu fenomena paling terkenal dalam fisika kuantum, yang Albert Einsteinsendiri sebut sebagai "spooky action at a distance" (tindakan aneh pada jarak jauh). Fenomena ini terjadi ketika dua partikel kuantum, setelah berinteraksi atau terhubung, tetap memiliki hubungan yang sangat kuat, bahkan ketika mereka dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Jika kondisi salah satu partikel diukur, kondisi partikel lainnya akan langsung terpengaruh, seolah-olah mereka berkomunikasi secara instan. Penjelasan Singkat tentang Entanglement:
1. Entanglement (Keterikatan Kuantum)
Ketika dua partikel kuantum (seperti elektron atau foton) menjadi entangled, mereka akan berbagi keadaan kuantum yang saling terkait. Hal ini berarti bahwa jika Anda mengetahui sifat atau keadaan dari salah satu partikel, Anda secara otomatis mengetahui keadaan partikel yang terentang dengannya, bahkan jika mereka berada pada jarak yang sangat jauh.
2. Pengukuran dan Efek Jarak Jauh
Dalam kondisi terentang, jika Anda melakukan pengukuran terhadap salah satu partikel (misalnya, mengukur spin atau polaritasnya), hasil pengukuran tersebut akan langsung menentukan kondisi partikel lainnya. Yang menarik, ini terjadi secara instan, tanpa memandang jarak di antara mereka. Ini adalah apa yang disebut Einstein sebagai "tindakan aneh pada jarak jauh."
3. Spooky Action (Tindakan Aneh)
Einstein menyebut fenomena ini sebagai spooky action karena terlihat bertentangan dengan relativitas khusus, yang menyatakan bahwa tidak ada informasi yang dapat bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Dalam entanglement, tampaknya dua partikel "berkomunikasi" lebih cepat dari cahaya, meskipun sebenarnya tidak ada informasi yang ditransmisikan secara konvensional.
4. Pertanyaan tentang Realitas Lokal
Realitas lokal adalah prinsip bahwa objek hanya dapat dipengaruhi oleh lingkungannya secara lokal, artinya tidak ada efek jarak jauh yang bisa terjadi secara instan. Einstein, yang percaya pada realitas lokal, berpendapat bahwa keterikatan kuantum melanggar prinsip ini. Dia berpendapat bahwa mungkin ada variabel tersembunyi yang mengatur keadaan partikel-partikel tersebut, tetapi variabel ini tidak termasuk dalam teori kuantum yang ada.
5. Paradoks EPR
Pada tahun 1935, Einstein bersama dua rekannya, Boris Podolsky dan Nathan Rosen, mengembangkan Paradoks EPR (Einstein-Podolsky-Rosen) sebagai kritik terhadap mekanika kuantum. Mereka berargumen bahwa entanglement menunjukkan bahwa mekanika kuantum tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang realitas. Mereka mengusulkan bahwa mungkin ada "variabel tersembunyi" yang belum ditemukan yang dapat menjelaskan keterikatan ini tanpa melanggar prinsip-prinsip fisika klasik.
6. Eksperimen Bell