Sumenep, Jawa Timur -- Pulau Gili Iyang, yang terletak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kian dikenal sebagai destinasi unggulan untuk wisata kesehatan. Dijuluki sebagai "Pulau Oksigen" karena memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia, pemerintah setempat berencana mengembangkan potensi alam ini menjadi pusat wisata kesehatan yang dapat memberikan manfaat fisik dan mental bagi pengunjung.
Untuk mendukung pengembangan tersebut, sebuah penelitian baru-baru ini dilakukan dengan fokus pada kesesuaian lahan untuk ekowisata di Pulau Gili Iyang. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan kawasan wisata kesehatan dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Metode kesesuaian lahan yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan analisis berbagai indikator, termasuk aspek fisik, lingkungan, sosial ekonomi, wisata kesehatan, dan pariwisata. Data yang dikumpulkan melalui survei lapangan dan analisis geospasial ini akan digunakan untuk menentukan kawasan mana di Gili Iyang yang memiliki potensi terbesar untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata yang unggul.
Data penelitian dikumpulkan melalui berbagai metode, termasuk survei lapangan yang dilakukan di keseluruhan Pulau Gili Iyang. Tim peneliti juga melakukan wawancara dengan perangkat desa setempat untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi pulau gili iyang. Selain itu, data sekunder diperoleh dari beberapa instansi terkait, termasuk Kementrian ESDM, Badan Informasi Geospasial (BIG), Pekerjaan Umum Sumberdaya Air, untuk memperkaya analisis mengenai kondisi fisik, lingkungan, serta infrastruktur di pulau tersebut. Pengambilan data ini dilakukan pada periode Juni dan Juli, memastikan bahwa tim mendapatkan gambaran yang komprehensif dan up-to-date tentang potensi pengembangan ekowisata di Gili Iyang.Â
Penelitian ini mencatat bahwa ekowisata memiliki banyak keunggulan, terutama dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dalam konteks Gili Iyang, ekowisata tidak hanya menawarkan potensi ekonomi yang besar, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan yang menjadi daya tarik utama pulau ini, yaitu kualitas udaranya yang sangat baik dan alami. Penelitian ini didanai oleh Universitas Negeri Malang sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat dan penelitian terapan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam merancang strategi pengembangan pariwisata di Gili Iyang, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Dengan hasil penelitian ini, kami berharap dapat memberikan rekomendasi yang jelas tentang lokasi mana yang paling cocok untuk pengembangan ekowisata, sehingga Gili Iyang bisa menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik tetapi juga berkelanjutan," ujar yozar ketua tim peneliti .
Dengan potensi besar yang dimiliki, Gili Iyang diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi unggulan bagi wisatawan yang mencari keseimbangan antara kesehatan, relaksasi, dan kelestarian lingkungan, menjadikan Pulau Madura semakin dikenal di kancah pariwisata nasional dan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H