Jangkar, Situbondo. 12 mahasiswa diterjunkan untuk mengikuti KKN UMD periode II tahun akademik 2023/2024, salah satunya di Desa Jangkar, Situbondo. Kegiatan pengabdian masyarakat wajib dijalankan oleh mahasiswa sesuai dengan pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Wujud pengabdian yang ditawarkan salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Desa Jangkar terletak sekitar 28 km dari pusat pemerintah Kabupaten Situbondo dan  merupakan pusat ekonomi Kecamatan Jangkar karena memiliki pelabuhan. Pelabuhan Jangkar digunakan sebagai akses penghubung angkutan penumpang untuk beberapa pulau, selain itu, juga digunakan sebagai tempat berlabuh bagi kapal-kapal kecil nelayan setempat.
Desa ini memiliki sumber daya laut yang cukup besar, didukung dengan letak geografis yang berada di kawasan pesisir laut utara Jawa. Hal ini membuat mayoritas masyarakat Desa Jangkar bermata pencaharian sebagai nelayan dan dikenal sebagai pemasok hasil laut untuk Kabupaten Situbondo.Â
Namun, proses pengolahan hasil laut oleh para nelayan masih kurang optimal. Para nelayan hanya menjual hasil melaut mereka pada pengepul dan tidak ada inovasi untuk mengolah hasil tangkapan itu menjadi produk yang bernilai ekonomis dan lebih tahan lama sehingga desa ini memerlukan optimalisasi potensi yang dimiliki.
Potensi hasil laut yang melimpah dari Desa Jangkar ini membuat mahasiswa KKN UMD 185 mendapat inovasi untuk membantu desa dalam mengembangkan potensi tersebut guna meningkatkan nilai ekonomi dari hasil laut.Â
Dalam hal ini kelompok KKN UMD 185 mengusung dua tematik berdasarkan pada SDGs poin ketiga yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik serta poin kedelapan Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata dengan memanfaatkan potensi Desa Jangkar yang cukup besar.
Dua program yang kami usung, diantaranya.
BEST (Bebas Stunting) sebagai bentuk kontribusi dalam membantu pemerintah Desa Jangkar menurunkan angka stunting lebih lanjut dengan melakukan penyuluhan kepada siswa SD dan SMP mengenai pencegahan stunting sejak dini. Materi yang diangkat yaitu tentang pentingnya gizi seimbang dan sanitasi. Berdasarkan informasi dari Ibu Fitri selaku kader posyandu setempat menyampaikan bahwa permasalahan stunting di Desa Jangkar sudah mengalami penurunan yang signifikan berkat adanya program rutin dari posyandu yang dilaksanakan oleh kader posyandu dan Ibu PKK secara intensif. Maka dari itu kelompok KKN UMD 185 mengusung program kerja Desa JangkarÂ
WINGIT (Wirausaha Jangkar Bangkit). Adapun rencana program kerja ini mencakup pelatihan pembuatan abon sebagai produk olahan khas Desa Jangkar untuk meningkatkan nilai ekonomi serta memberdayakan masyarakat untuk berwirausaha dan nantinya dilakukan pelatihan pemasaran untuk memperkuat posisi pasar dari produk.