MBKM PMD Universitas Jember: Pengenalan Budikdamber Sebagai Upaya Mewujudkan Kemandirian Pangan

Sumber Tengah, Selama ini masyarakat desa beranggapan bahwa jika ingin bercocok tanam maka kita harus memiliki sawah atau kebun yang tanahnya luas. Begitu juga jika ingin melakukan budidaya ikan, maka kita diharuskan memiliki kolam budidaya ikan yang besar. 

Lalu bagaimana dengan masyarakat yang tidak memiliki lahan pertanian atau kolam ikan yang besar? Apakah mereka tidak bisa bercocok tanam ataupun melakukan budidaya ikan? jawaban dari pertanyaan tersebut, kami Tim Pengabdian Membangun Desa Universitas Jember membuat serta mensosialisasikan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember) kepada masyarakat Desa Sumber Tengah.

Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) ini merupakan inovasi pertanian dengan memadukan konsep perikanan dengan pertanian hidroponik. Banyak sekali keunggulan yang dimiliki teknik budidaya ini, diantaranya yaitu tidak memerlukan lahan yang luas, tidak membutuhkan banyak air sehingga cocok untuk diterapkan di dataran tinggi yang kesulitan air seperti di Desa Sumber Tengah, dan lebih hemat biaya karena bahan-bahan yang digunakan sederhana dan mudah didapatkan, serta harganya yang sangat terjangkau. Selain itu, kebutuhan protein hewani setiap rumah dapat terpenuhi dengan adanya budikdamber. Hal ini yang akan mendukung terhadap kemandirian pangan dimulai dari rumah.

Dokumentasi pembuatan Budikdamber

Pembuatan budikdamber ini membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:

Bahan:

1. Ember
2. Lele
3. Bibit kangkung dan sawi
4. Gelas bekas air mineral
5. Arang
6. Kran air
7. Pakan lele

Alat:

1. Mesin Bor
2. Paku
3. Spidol

Tahapan-tahapan pembuatan budikdamber, yaitu:

1. Siapkan alat dan bahan
2. Lubangi bagian tutup ember sesuai dengan ukuran gelas plastik menggunakan mesin bor dan beri lubang ventilasi udara di bagian tengah tutup ember.
3. Lubangi bagian bawah sekitar 5 cm dari bagian bawah ember untuk tempat kran air
4. Lubangi bagian bawah dan pinggir gelas plastik dengan paku.
5. Masukkan arang dan bibit kangkung dan sawi ke dalam gelas plastik
6. Isi ember dengan air, hingga akar tanaman bisa menyentuh air
7. Masukkan benih ikan lele ke dalam ember
8. Taruh gelas plastik yang telah berisi bibit ke lubang yang terdapat pada tutup ember
9. Letakkan tutup di atas ember

Pemeliharaan budikdamber sendiri tergolong mudah asal dilakukan secara rutin, yaitu dengan membuang daun pada tanaman yang terlihat tidak sehat. Beri pakan ikan sesuai ukurannya, yaitu sebanyak 2-3 hari di jam yang sama secara rutin. Ganti air secara berkala antara 10-14 hari sekali. Saat sayuran bertambah besar, tambahkan air hingga mencapai leher ember.

Kegiatan sosialisasi Budikdamber di Balai Desa Sumber Tengah