Kemajuan pertanian di suatu daerah dapat dilihat dari kemajuan petani di daerah tersebut, yang memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian dan lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitarnya. Petani sebagai pelaku utama diharapkan mampu untuk mengembangkan usahanya yang berdaya saing tinggi untuk mewujudkan tujuan kontribusinya.Â
Upaya mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya bantuan pemberdayaan dari pemerintah melalui penyuluh pertanian, dimana kegiatan penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh pertanian ini dilakukan dengan pengelompokan agar mempermudah prosesnya. Kelompok -- kelompok yang dipetakan ini disebut dengan kelompok tani (Poktan) yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan).
Setelah dilakukan pemberdayaan pada kelompok tani oleh penyuluh pertanian diperlukan adanya evaluasi dan penilaian untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan masing-masing kelompok tani dalam mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dari program pemberdayaan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian. Kegiatan penilaian ini dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. Dari hasil penilaian yang dilakukan, selanjutnya akan dikelompokkan menjadi empat golongan kelas, yaitu kelas pemula, kelas lanjut, kelas madya, dan kelas utama.
Pada penilaian tingkat kelompok tani yang kami laksanakan memiliki beberapa indikator penilaian, diantaranya yaitu :
- Kemampuan berorganisasi dan administrasi
- Kemampuan merencanakan, melaksanakan dan evaluasi kegiatan
- Kemampuan penerapan teknologi
- Kemampuan pemupukan modal
- Kemampuan membangun jejaring kerja dan kemitraan usaha
Masing-masing indikator penilaian memiliki jumlah poin yang berbeda-beda yang nantinya akan diakumulasikan secara keseluruhan untuk menentukan golongan kelas dari masing-masing kelompok tani. Penilaian yang kami (Mahasiswa MBKM Pengabdian Membangun Desa Universitas Jember) lakukan, dilaksanakan secara objektif dengan mengundang seluruh kelompok tani yang berada di desa Sumber Tengah untuk melakukan pertemuan dan pengisian kuesioner oleh ketua kelompok tani masing -- masing dengan didampingi Bapak Agus (PPL Desa Sumber Tengah). Berdasarkan hasil akumulasi poin penilaian dari 16 kelompok tani yang ada, terdapat 5 kelompok tani masuk dalam kategori kelas pemula, 10 kelompok tani masuk kelas lanjut, dan 1 kelompok tani masuk kelas madya.
Mengacu pada hasil penilaian kelompok tani 3 tahun yang lalu, hasil penilaian menunjukkan adanya peningkatan. Tahun lalu jumlah kelompok tani tingkat lanjut berjumlah 4 kelompok, kini bertambah menjadi 10 kelompok. Sedangkan kelompok tani tingkat pemula berkurang dari yang semula 11 kelompok menjadi 5 kelompok dan untuk kelompok tani tingkat madya masih sama yakni 1 kelompok.
Berdasarkan keterangan dari PPL Desa Sumber Tengah, adanya perubahan kelas poktan baik itu berupa penurunan kelas maupun kenaikan kelas disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, adanya pergantian ketua poktan, kondisi kesehatan ketua poktan yang menurun, serta adanya faktor-faktor politik lainnya.
Tujuan dari adanya kelas kelompok tani ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada untuk memberikan pemecahan terhadap segala masalah pertanian yang dihadapi secara lebih efektif dan efisien. Tujuan ini merupakan realisasi dari fungsi kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi bagi para anggotanya. Dengan tercapainya segala aspek tujuan dan fungsi dari kelas kelompok tani, diharapkan dapat mewujudkan kemandirian dari kelompok tani dan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H