Tahun dimulai lagi, kita dan sejarah tahun dua ribu dua puluh tidak semerta-merta tinggal bekas dan terlupakan. Masa lalu yang kita pernah ada didalamnya adalah bukti bahwa kita semakin dekat dengan sesuatu, sesuatu yang banyak dilupakan, kematian.
Demikian kita dan dua ribu dua puluh, serta catatan kita didalamnya. Apa yang telah kita lakukan didalamnya akan tetap terukir dibuku catatan amal kita, kebaikan, keburukan, waktu luang yang entah diisi dengan apa. Lantas kita akan diberi balasan atas apa yang telah kita lakukan.Â
Di hari baru ini, diawal tahun ini mulailah merangkai apa yang akan dilakukan di hari-hari kedepan. Ambil pena dan tulis setidaknya sepuluh keinginan besar ditahun ini. Rangkai semuanya, buat perubahan yang membuat kita terencana hari demi harinya.Â
Setidaknya dengan menulis rencana, ada sesuatu yang perlu diselesaikan setiap harinya, tidak pernah ada kata terlambat. Hanya memang pola pikir kita yang membuat semuanya serba terbatas, tak terencana, dan waktu terbuang tanpa hasil apapun.
Tahun ini, harus lebih dekat dengan Allah di setiap kegiatan, tahun ini sholat harus ada kenaikan level dari segi kekhusyuan nya, tahun ini, InsyaAllah bisa selesai menghafal Al-Qur'an dan shalat tahajud dengannya. Tahun ini harus lebih kuat sedekahnya.
Demikianlah sepatutnya, kita hidup hanya menunggu kematian, dan perlu bekal sebelum ia datang. Jika saja lelah melakukan kegiatan ibadah, hendaknya setiap dari kita tak lepas berdzikir kepada Allah dengan lisannya, tak ada yang sia-sia, semuanya Allah balas dan Malaikat catat sebagai amal kebaikan ins Syaa Allah Ta'ala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H