Mohon tunggu...
M RithikRoshan
M RithikRoshan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dalam Konflik Taliban dan Bagaimana Mencapai Perdamaian

2 Maret 2023   00:14 Diperbarui: 2 Maret 2023   00:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA : M.RITHIK ROSHAN

NIM : 07041282227078

DOSEN PENGAMPU : NUR ASLAMIAH SUPLI, SIP.,M.HUB.INT

1.PERJALANAN TALIBAN DARI AWAL HINGGA SAAT INI

Setelah pasukan Soviet meninggalkan Afghanistan, Taliban, atau "murid" dalam bahasa Pashto, pertama kali menampakkan diri di Pakistan utara pada awal 1990-an. Gerakan ini pada awalnya didominasi dengan orang orang Pashtun .

Setelah pemerintah yang didukung Soviet digulingkan pada tahun 1992, Afghanistan mengalami konflik sipil. Taliban mulai memerintah daerah pedesaan negara itu, dan pada tahun 1996, mereka menguasai Kabul, ibu kota.

Afghanistan menjadi negara yang sepenuhnya Islami di bawah rezim Taliban, dengan undang-undang yang sangat membatasi hak-hak perempuan dan memberikan hukuman berat bagi mereka yang tidak mematuhinya. Al-Qaeda dan organisasi ekstremis lainnya juga dapat mencari perlindungan dengan Taliban.

Setelah serangan terhadap AS pada 11 September 2001, koalisi yang dipimpin oleh AS menginvasi Afghanistan dengan tujuan menggulingkan Taliban dan menghancurkan al-Qaeda. Taliban pada awalnya ditaklukkan dan disingkirkan dari kekuasaan, tetapi mereka tetap bertahan melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan luar, yang menyebabkan konflik yang masih berlangsung hingga saat ini.

Antara 2006 dan 2011, perang Taliban mencapai puncaknya. Taliban mulai menunjukkan kekuatan mereka pada tahun 2006 dengan meluncurkan banyak serangan yang cukup besar terhadap pasukan koalisi asing dan pasukan keamanan Afghanistan. Serangan-serangan ini terjadi di sejumlah provinsi Afghanistan dan menewaskan personel militer dan warga sipil. Presiden Barack Obama menyatakan pada tahun 2009 bahwa ia akan memperluas misi AS di Afghanistan dan meningkatkan jumlah pasukan AS yang ditempatkan di sana.

Masyarakat sipil dan organisasi hak asasi manusia menyuarakan penentangan mereka, mengklaim bahwa peningkatan pasukan akan memperburuk situasi di Afghanistan dan mengakibatkan lebih banyak korban jiwa. Beberapa pemimpin Taliban dibunuh oleh pasukan koalisi internasional, termasuk Mullah Dadullah pada Mei 2007 dan Mullah Abdul Ghani Baradar pada Februari 2010, namun hal ini tidak berhasil mengakhiri perang di Afghanistan.

AS mulai menarik pasukannya dari Afghanistan pada 2011. Akibatnya, Taliban semakin bebas menyerang pemerintah dan pasukan keamanan Afghanistan. Taliban tumbuh lebih kuat selama ini dan mulai menguasai wilayah yang sebelumnya dipegang oleh pemerintah Afghanistan dan pasukan koalisi internasional. Akhir tahun 2011, Taliban mulai melancarkan serangan signifikan terhadap instalasi militer dan pemerintah di Kabul dan wilayah Afghanistan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun