Mohon tunggu...
M. YOGY QORRI DWI PRATAMA
M. YOGY QORRI DWI PRATAMA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Aqidah dan Filsafat Islam UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan sebagai Agen Perubahan: Peran Transformatif Feminisme dalam Pelestarian Lingkungan

16 Juni 2023   00:04 Diperbarui: 16 Juni 2023   00:22 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari adanya sebuah gerakan ekifeminisme ini menjadi salah satu dari pada jalan penyelamatan sebuh krisis ekologi yang juga memiliki legitimasi teologi. Dalam agama kristiani diajarkan mengenai ajaran cinta, kasih, sedangkan Budha diajarkan dengan kasih sayang dan tidak lupa terlebih lagi pada agama Islam yang dikenal sebagai agama yang menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia serta seluruh alam yang ada di muka bumi ini, yang tentunya dalam agama  manusia sebagai khalifah, yaitu dapat dikatakan sebagai tangan kanan Tuhan yang memiliki tanggung jawab penuh atas pelestarian alam serta keseimbangannya. 

Ekofeminis ini juga menjadi sebuah semangat dalam mempertimbangkan sebuah ide-ide serta semangat kaum perempuan berupa suatu kecintaannya kepada alam dalam pengambilan kebijakan serta langkah yang tentu berkaitan dengan orang banyak. Kenapa demikian, sebab adanya semangan patriarkial, sebuah kebijakan publik yang tentunya banyak diperbuat oleh kaum laki-laki, sebab seringkali juga lepas dari sebuah perimbangan diri yang sensitif ekologi.

Ekofeminisme merupakan penggabungan dari produk antara feminisme dengan ekologi. Dua pandangan yang berbeda pada masing-masing pembahasannya, akan tetapi sangat memungkinkan untuk menggabungkan keduanya, sebab jika dilihat pada aspek visi tentu keduanya sama-sama untuk bagaimana melihat masyarakat serta lingkungan yang sama-sama sedang mengalami krisis. Feminisme ataupun ekologi sama memilik visi yang sama, yaitu hendak dengan membangun pandangan dalam dunia serta praktiknya yang tentu tidak berdasarkan pada suatu model yang mendominasi. 

Jika feminisme memperjuangkan gender yang dalam artian memperjuangakan pada aspek sosial juga kesetaran pada laki-laki dengan perempuan sama halnya pada ekologi yang  dimana manusia harus dapat memperlakukan dengan baik semua makhluk hidup maupun makhluk yang tidak hidup atau juga yang sederajat. Pada gerakan ekofeminisme ini dapat dikatan sebuah teori yang ingin membangun serta mempraktikkan dengan memberi perhatian pada manusia sera alam lingkungan. Agar keadilan ekonomi, kesetaraan gender, serta lingkungan hidup yang semuanya dapat saling terhubung

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun