Mohon tunggu...
M Rizki Firmandha
M Rizki Firmandha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kelautan (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

saya mahasiswa Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember tahun 2021.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran ICZM dalam Menjaga Keseimbangan Ekologi dan Ekonomi di Pesisir Indonesia

20 Mei 2024   09:51 Diperbarui: 20 Mei 2024   09:55 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa itu ICZM?

Integrated Coastal Zone Management (ICZM) adalah pendekatan komprehensif yang digunakan untuk mengelola wilayah pesisir secara berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek ekologis, ekonomi, sosial, dan kelembagaan. Tujuan utama ICZM adalah untuk memastikan bahwa berbagai kegiatan yang terjadi di wilayah pesisir, seperti perikanan, pariwisata, transportasi, dan konservasi lingkungan, dikelola secara terpadu dan harmonis. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah, ICZM bertujuan untuk mengoordinasikan kebijakan dan tindakan sehingga dapat melindungi dan memulihkan fungsi ekosistem pesisir, serta mendukung kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya pesisir. Pendekatan ini juga menekankan pentingnya perencanaan tata ruang yang cermat, partisipasi publik yang aktif, dan manajemen adaptif untuk mengatasi tantangan yang dinamis seperti perubahan iklim dan tekanan pembangunan. Melalui ICZM, diharapkan dapat tercipta keseimbangan yang berkelanjutan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya pesisir.

ICZM berfungsi sebagai alat untuk mengatasi masalah kompleks yang dihadapi wilayah pesisir, seperti degradasi lingkungan, konflik penggunaan lahan, dan risiko bencana alam. Dalam praktiknya, ICZM mengintegrasikan berbagai kebijakan sektoral menjadi satu kerangka kerja yang koheren, memungkinkan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien. Dengan mempertimbangkan interaksi antara laut, daratan, dan manusia, ICZM mengarahkan berbagai pihak untuk bekerja sama dalam merencanakan dan mengelola sumber daya pesisir. Proses ini melibatkan penilaian dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial dari berbagai aktivitas, serta penerapan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak negatifnya. Selain itu, ICZM mendorong penggunaan teknologi dan data ilmiah untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti, memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan tidak hanya berkelanjutan tetapi juga adaptif terhadap perubahan. Dengan demikian, ICZM tidak hanya berfokus pada pemeliharaan lingkungan pesisir, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Bagaimana peran ICZM di Indonesia?

Integrated Coastal Zone Management (ICZM) di Indonesia memainkan peran krusial dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan mendukung kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai yang sangat panjang dan beragam, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola wilayah pesisirnya. Pembangunan pesisir yang tidak terkendali, polusi, dan dampak perubahan iklim telah mengancam keberlanjutan ekosistem pesisir seperti terumbu karang, mangrove, dan padang lamun. Melalui penerapan ICZM, Indonesia berupaya mengintegrasikan berbagai kebijakan dan program dari berbagai sektor, mulai dari perikanan, pariwisata, hingga pengelolaan sumber daya alam, untuk mencapai pengelolaan pesisir yang lebih terpadu dan berkelanjutan. Proses ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, masyarakat lokal, akademisi, dan organisasi non-pemerintah, guna memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan kebutuhan dan aspirasi semua pihak. Dengan ICZM, Indonesia berusaha menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan, mengurangi risiko bencana alam, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, serta memastikan bahwa sumber daya pesisir dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Implementasi Integrated Coastal Zone Management (ICZM) di Indonesia juga mencakup penggunaan teknologi dan inovasi untuk mendukung pengelolaan yang lebih efektif. Teknologi seperti Sistem Informasi Geografis (GIS) digunakan untuk pemetaan dan pemantauan wilayah pesisir, memungkinkan analisis yang lebih akurat dan responsif terhadap perubahan lingkungan. Selain itu, Indonesia mengembangkan kebijakan yang mengutamakan pendekatan berbasis ekosistem, di mana kesehatan ekosistem pesisir dipandang sebagai fondasi bagi keberlanjutan ekonomi dan sosial. Proyek-proyek percontohan ICZM telah dilaksanakan di berbagai daerah, seperti di Bali dan Sulawesi, dengan fokus pada rehabilitasi mangrove, perlindungan terumbu karang, dan pengelolaan sampah laut. Tantangan seperti koordinasi antar lembaga, keterbatasan sumber daya, dan kesadaran masyarakat terus menjadi fokus dalam upaya meningkatkan efektivitas ICZM. Melalui pendidikan dan pelatihan, Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas lokal untuk mendukung pengelolaan pesisir yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang adaptif dan partisipatif, ICZM di Indonesia bertujuan untuk menghadapi tantangan pesisir yang kompleks, memastikan bahwa manfaat ekonomi dan ekologis dari wilayah pesisir dapat terus dinikmati di masa depan.

Bagaimana perannya dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi?

Integrated Coastal Zone Management (ICZM) memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan antara ekonomi dan ekologi di Indonesia. Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan kekayaan sumber daya pesisir yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan manfaat ekonomi dari wilayah pesisirnya, seperti sektor perikanan, pariwisata, dan industri maritim. Namun, pertumbuhan ekonomi yang cepat dan aktivitas manusia yang tidak terkendali telah menyebabkan degradasi lingkungan pesisir, termasuk kerusakan terumbu karang, hilangnya habitat mangrove, dan pencemaran laut.

ICZM bertujuan untuk mengatasi konflik antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan dengan memperkenalkan pendekatan yang berkelanjutan dan terpadu dalam pengelolaan wilayah pesisir. Salah satu aspek penting dari ICZM adalah memperhitungkan nilai ekosistem dan layanan lingkungan yang diberikan oleh ekosistem pesisir, seperti penyerapan karbon, perlindungan pantai dari badai, dan penopang keberlanjutan sektor pariwisata. Dengan memahami nilai ekonomi dari ekosistem pesisir, ICZM dapat membantu merumuskan kebijakan dan praktik pengelolaan yang mempertimbangkan aspek ekologis dan ekonomi secara seimbang.

Selain itu, ICZM juga mendorong pengembangan ekonomi berkelanjutan di wilayah pesisir, yang memanfaatkan sumber daya secara bertanggung jawab dan tidak merusak lingkungan. Misalnya, program restorasi mangrove tidak hanya memberikan manfaat ekologi berupa habitat yang penting bagi berbagai spesies, tetapi juga manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal melalui ekowisata, budidaya udang, dan perlindungan pantai yang lebih baik dari abrasi dan banjir.

Pendekatan partisipatif dalam ICZM juga memungkinkan masyarakat lokal untuk turut serta dalam pembuatan keputusan terkait pengelolaan wilayah pesisir, sehingga kepentingan ekonomi dan ekologis dapat diseimbangkan dengan lebih baik. Partisipasi ini memungkinkan pengakuan atas hak-hak tradisional masyarakat pesisir dalam mengelola sumber daya alam di wilayah mereka, sambil tetap memastikan bahwa kegiatan ekonomi dilakukan secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun