Mohon tunggu...
M Muttaqin Al Mutawakil WSJ
M Muttaqin Al Mutawakil WSJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mempelajari Kebiasaan dari Buku The Power of Habit

23 November 2024   22:56 Diperbarui: 23 November 2024   22:57 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka dapat melakukan ini karena mereka memiliki banyak sekali data tentang perilaku pembelian konsumen. Ini juga membantu bahwa dalam jangka pendek, kebiasaan manusia cukup dapat diprediksi.

Ketika peristiwa kehidupan besar terjadi dalam kehidupan konsumen, mereka lebih rentan terhadap intervensi oleh pemasar. Peristiwa besar dalam hidup termasuk kehamilan, persalinan, perceraian, pernikahan, dan sebagainya.

Untuk menutupi pemasaran yang ditargetkan, pemasar mengandalkan teknik yang disebut sandwiching.

Sebagai contoh:

Untuk memasarkan popok kepada wanita yang diduga hamil oleh perusahaan seperti Target, Target akan mengirimkan kupon produk secara acak bersama popok dan produk bayi lainnya.

"Jadi, bagaimana DJ meyakinkan pendengar untuk tetap menggunakan lagu seperti" Hey Ya! " cukup lama bagi mereka untuk menjadi akrab? Bagaimana Target meyakinkan wanita hamil untuk menggunakan kupon popok tanpa membuatnya bingung? Dengan mendandani sesuatu yang baru dengan pakaian lama, dan membuat yang asing tampak familier. "

Kebiasaan Masyarakat

Bagaimana Pergerakan Terjadi ?

Pergerakan dimulai karena kebiasaan sosial persahabatan dan ikatan yang kuat antar kenalan.

Sebagai contoh:

Sebelum Boikot Bus Montgomery tahun 1955, belasan orang kulit berwarna sebelumnya telah ditangkap karena menolak menyerahkan kursi mereka. Tetapi penangkapan Rosa Parks yang memicu boikot karena dia memiliki lebih banyak koneksi sosial daripada pelanggar sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun