saat ku berada pada titian jembatan dengan penuh harapan seutas angan
Ada saja uluran cinta yang harus ku bendung dan tidak tertahan.
Manakala cinta tak bertepi di muara pinta yang manakala menjadi saksi bisu, bayangan kunanti.
Terpatri ruam ruam labirin waktu yang hendak ku jelajahi dengan sisa cinta tak bertepi
Membuat bingkai lamunan merengkuh jiwa ilusi.
Esok hari, sejenak membuka buku diary menandaskan cinderamata pada hamparan kanvas.
Menggambarkan " cinta tak bertepi ".
---
Salam puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H