Namun tak bisa dipungkiri bahwa abad 21 hari ini adalah abad Asia. Salah satu indikatornya ialah munculnya raksasa-raksasa ekonomi baru di kawasan Asia seperti Tiongkok dan India. Bahkan volume ekonomi atau PDB China saat ini telah melampaui Amerika Serikat.Â
Pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh bonus demografi dan kekayaan alam yang melimpah telah memunculkan bintang-bintang baru bahkan 'kuda hitam' dalam peta politik dan ekonomi dunia. Kini perlombaan kemajuan negara-negara di dunia agaknya akan segera dimenangkan oleh negara-negara di kawasan Asia.
Kemajuan ekonomi dan demografi negara-negara di Asia khususnya Tiongkok dan India perlahan telah mengubah peta kekuatan geopolitik dunia yang selama ini didominasi negara-negara barat.Â
Presiden Xie Jin Ping dan Presiden Putin bahkan menyerukan pentingnya tatanan dunia baru yang multipolar daripada unipolar. Sejak pasca Perang Dunia II, dunia cenderung didominasi oleh suatu hubungan antar negara yang bersifat unipolar sehingga banyak negara berkembang yang hanya di-dikte dan dikendalikan nasibnya oleh negara kuat di utara. Â Â
Pendulum sejarah sepertinya tengah bergeser kepada negara-negara di Asia-Afrika di tengah semakin lambannya pertumbuhan ekonomi dan struktur demografi yang kian menua di negara-negara barat.Â
Kini dunia mau tidak mau akan menambatkan harapan masa depannya pada Asia. Meski demikian, persoalan kesenjangan ekonomi, konflik teritorial, krisis iklim hingga demografi penduduk masih menjadi ancaman yang nyata bagi negara-negara di Asia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H