Mohon tunggu...
M TriWildan
M TriWildan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Tata Negara UIN Khas Jember

Hukum ada karena dibutuhkan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 145 Mengadakan Penyuluhan Inovatif Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Langkah Pencegahan Stunting di Desa Langkap

23 Agustus 2024   00:44 Diperbarui: 23 Agustus 2024   05:20 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 21 Agustus 2024, di Balai Desa Langkap, dilaksanakan penyuluhan tentang pemanfaatan dan pengolahan daun kelor sebagai upaya pencegahan stunting. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan KKN Kolaboratif Posko 145, yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Jember. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup untuk mencegah stunting, terutama pada ibu hamil dan Ibu menyusui. Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi sehat dan kuat dapat tercipta di Desa Langkap.

Penyuluhan ini dihadiri oleh Ibu Kepala Desa yang diwakili oleh Bapak Sekertaris Desa, Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Bidan Posyandu Desa Langkap, Ibu Perawat PUSTU, serta para kader posyandu dan masyarakat setempat yang menjadi audiens, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, serta keluarga yang memiliki balita. Dalam penyuluhan tersebut, para peserta diberikan penjelasan mengenai kandungan gizi daun kelor yang kaya akan vitamin, mineral, dan protein, yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan anak. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan KKN Kolaboratif di Desa Langkap, tim mahasiswa dari Posko 145 menciptakan inovasi pangan berbasis daun kelor. Mereka membuat bolu dan puding kelor yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan nutrisi. Produk pangan ini disajikan sebagai konsumsi bagi peserta penyuluhan serta dijadikan contoh praktis dalam mengolah daun kelor menjadi makanan yang digemari berbagai kalangan, tim KKN sekaligus mendemonstrasikan salah satu  cara pengolahan daun kelor, yaitu berupa puding.

Hasil akhir dari bolu dan puding kelor yang di sajikan dan didemonstrasikan tersebut disambut baik oleh masyarakat. Rasanya yang enak dan teksturnya yang lembut membuat makanan ini disukai, terutama oleh anak-anak. Melalui kegiatan ini, tim KKN berharap warga desa dapat terinspirasi untuk mencoba membuat makanan sehat berbahan dasar kelor di rumah masing-masing, sehingga pemanfaatan daun kelor dalam upaya pencegahan stunting dapat lebih maksimal.

Kegiatan semacam ini diharapkan bisa terus dilakukan untuk mengedukasi lebih banyak orang tentang pentingnya pencegahan stunting.  Kegiatan ini adalah salah satu upaya konkret mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat, serta membantu pemerintah dalam mengatasi masalah gizi yang masih menjadi tantangan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun