Mohon tunggu...
M. Nabiel Hakim
M. Nabiel Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Politik

Penulis Pemula :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila dan Covid-19

17 Desember 2021   14:01 Diperbarui: 20 Desember 2021   18:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pancasila dan Covid-19 (Foto: yoursay.id)

Jakarta. Mewabahnya virus corona (COVID-19) di Indonesia sangat menghambat seluruh kegiatan masyarakat maupun pemerintahan. Mulai dari kegiatan belajar mengajar hingga pembangunan infrastruktur turut terhambat atas maraknya virus yang berasal dari China ini. Korban demi korban terus berjatuhan, menguti data Satgas Covid-19 per 17 Desember 2021, terhitung ada 4,2 juta jiwa rakyat Indonesia yang terinfeksi virus corona dengan angka kesembuhan sebesar 4,1 juta jiwa dan korban meninggal dunia 143 ribu jiwa. Tentu bangsa Indonesia sedang tak baik-baik saja dan membutuhkan kerja sama yang solid dari berbagai pihak guna mengatasi penyebaran virus corona ini. Penanganan ini dapat dilakukan dengan menghidupkan serta membumikan kembali nilai-nilai pancasila atau istilahnya reaktualisasi pancasila.

Menurut saya, jika ditelisik dari kelima nilai pancasila, semua sila tersebut memiliki peranan masing-masing yang sejatinya cukup signifikan dalam membantu upaya kita menghadapi wabah ini. Pertama adalah sila ketuhanan yang maha esa, contoh sederhana reaktualisasi sila nomor satu ini adalah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa (sesuai agamanya masing-masing) agar Indonesia bisa menghadapi musibah virus corona, selain itu sebagai masyarakat budiman kita harus mendoakan bagi pihak yang berjibaku seperti tenaga medis, penjaga logistik, TNI-Polri, pemerintah, agar senantiasa dikuatkan oleh Allah SWT. dan diberikan kelancaran dalam melayani serta mengobati korban dari musibah non-alam ini.

Kedua adalah sila kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ini perlu diterapkan dalam berkehidupan khususnya ketika wabah sedang melanda negeri kita Indonesia. Aktualisasi yang paling sederhana dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab ialah dengan kita yang saling membantu antar sesama, menguatkan nilai-nilai kemanusiaan dengan tidak memborong seluruh bahan makanan pokok melainkan menyisakan kemudian membaginya kepada saudara sesama bangsa yang kurang mampu, kemudian dengan tidak menimbun masker, hand sanitizer, dan obat-obatan lainnya, memberikan dukungan secara moral maupun finansial terhadap pihak yang menangani musibah virus corona ini, dan sebagainya. Seluruh upaya ini pasti membawa dampak yang signifikan dalam penanganan Covid-19.

Ketiga adalah sila persatuan Indonesia, merupakan hal yang sangat vital dan krusial mengingat situasi seperti saat ini jika tak terkendali dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Persatuan Indonesia sesungguhnya saat ini tengah diuji, sikap saling percaya satu sama lain mutlak dilakukan. Contoh paling sederhana dari penerapan sila ketiga ini adalah dengan tidak mencaci-maki antar sesama baik itu masyarakat biasa dengan pemerintah maupun masyarakat biasa dengan korban virus corona, kemudian taat dan patuh terhadap himbauan pemerintah mengenai social-distancing, tidak menyebarkan informasi hoax yang meresahkan masyarakat, kemudian mengesampingkan ego politik dan perbedaan pilihan serta tak memandang suku, ras, agama, dan bahasa dalam upaya penanganan wabah virus corona, dan sebagainya. Nilai-nilai persatuan inilah yang telah menjadi senjata utama bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai cobaan mulai dari masa penjajahan hingga masa-masa sulit seperti saat ini.

Keempat yaitu sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini tidak kalah pentingnya dan sangat krusial, bahwa reaktualisasi sila keempat mutlak dilaksanakan dalam kondisi sulit seperti saat ini. Contoh sederhananya seperti menyerahkan dan percaya sepenuhnya kepada pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menangani wabah virus corona karena, mereka yang ada dalam pemerintahan merupakan wakil kita sebagai masyarakat yang telah memilih dan mengamanatkan tonggak kepemimpinan bangsa Indonesia, kemudian tidak gegabah atau egois dalam menghadapi wabah ini, artinya harus satu sikap dan satu tujuan jangan sampai himbauan pemerintah seperti social distancing maupun stay at home tak dihiraukan bahkan diremehkan, dan masih banyak upaya lain yang dapat kita lakukan.

Terakhir sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Contoh reaktualisasinya ialah dengan pelayanan kesehatan yang merata dan tak memandang apakah pasien itu kaya atau kurang mampu, bantuan sosial kepada masyarakat Indonesia yang ekonominya terdampak pandemi, memberikan kelonggaran pembayaran kredit kendaraan kepada tukang ojek online maupun sopir taksi, distribusi logistik yang merata ke seluruh penjuru Indonesia, dan lain sebagainya. Perlahan tapi pasti wabah akan dapat teratasi apabila reaktualisasi pancasila dapat berjalan serta masyarakatnya menerapkan sepenuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun