Usaha adalah kunci perekonomian Indonesia, salah satunya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), selain karena distribusinya yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia, dan juga karena posisinya yang menjadi krusial karena banyak masyarakat Indonesia yang bekerja di dalamnya. Jumlah UMKM di Indonesia pun sekarang sangat banyak dan mendominasi sebagai garda depan perekonomian Indonesia. UMKM juga mempunyai kontribusi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki beragam UMKM ada di Provinsi Jawa barat khususnya di Kabupaten Sukabumi. Kabupaten Sukabumi memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang begitu unggul, bisa dilihat diberbagai daerahnya Sukabumi memiliki berbagai macam hasil UMKM yang berinovasi, salah satuya dikampung Cibatu kecamatan Cisaat.Â
Yang digadang-gadang sebagai pusat Industri logam sejak zaman kolonialisme, belum ada bukti pasti namun hingga saat ini di Cibatu masih banyak industri kecil dan menengah yang aktif memproduksi berbagai jenis karyanya. Di tengah serbuan produk luar, golok Cibatu tetap bertahan dengan kualitasnya. Pengrajin golok Cibatu telah meleburkan kebersihan, kesatuan, dan suasana hati mereka sehingga dapat menghasilkan senjata tajam bermutu sekaligus bernilai seni.
Pembuatan golok di Cibatu sudah terkenal sejak lebih dari lima dekade. Hampir setiap pengrajin mendapatkan ilmu dalam membuat senjata tajam itu dari pendahulunya, jadi selalu ada regenerasi dalam melestarikan UMKM ini. Golok Cibatu memiliki ciri khas memadukan tampilan khas keindahan, kualitas dan kekuatan untuk keperluan sehari-hari. Meskipun menggunakan peralatan sederhana, pengrajin di Cibatu sudah menghasilkan ribuan produk senjata tajam yang tersebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Golok khas Cibatu sudah dikenal diberbagai daerah di Indonesia. Para pengrajin Cibatu selalu berinovasi dalam menghasilkan suatu produk senjata tajam, setidaknya setiap tahunnya selalu ada terobosan baru dalam meningkatan kualitas dan kuantitas produksi.Â
Mungkin masyarakat awam mengetahui bahwa golok itu hanya terbuat dari besi sebagai bilahnya dan kayu sebagai ornament luarnya, namun kini pengrajin Cibatu sudah mengembangkan berbagai jenis bahan mulai dari logam baja, baja damaskus, kuningan, dsb. Serta untuk bagian bilahnya dan untuk ornament luarnya berbagai jenis kayu seperti mahoni, senokeling, jati, dsb sampai berbagai jenis tulang binatang seperti tanduk kerbau, kambing, rusa pun ikut digarap dalam langkah menghasilkan suatu karya yang memang bernilai.
Golok selalu digunakan dalam setiap pemotongan kayu ataupun penyembelihan hewan qurban, kualitas golok cibatu selain menyajikan hasil yang standar tersebut, golok cibatu pun sudah menghasilkan kualitas ketajaman yang sangat baik contohnya golok tebas paku, sesuai dengan namanya, golok jenis ini memang bisa menebas paku beton dalam sekali tebasan dan ini yang selalu dicari oleh para penggiat hobi senjata tajam yang biasanya mereka gunakan dalam kegiatan kontes adu ketajaman.Â
Selain dicari oleh para penggiat hobi, bilah golok yang tajam merupakan property utama dalam menjalankan profesi jagal (orang yang bertugas menyembelih / memotong binatang ternak) dikarenakan semakin tajam bilahnya maka akan semakin mengefektifkan waktu mereka dalam menyembelih hewan sehingga kuantitasnya semakin meningkat. Untuk mengetahui seberapa tajam golok tersebut dilakukan uji coba menggunakan kertas sebagai media potongnya.
Kini pemasaran produknya tidak hanya mengandalkan toko-toko yang dimana mereka menunggu konsumen datang untuk membeli produknya. Peran generasi millennial pun ikut berkontribusi dalam memasarkan produk UMKM ini, di Cibatu hampir setiap anak muda yang berkisar 19 -- 25 tahun mereka memanfaatkan smartphone untuk kegiatan yang lebih produktif dibandingkan sekedar bersosial media dan bermain game. Mereka sangat paham untuk memanfaatkan era globalisasi ini.Â
Aplikasi seperti Facebook, Tokopedia, Lazada, dsb lah yang dipilih sebagai media untuk memasarkan golok Cibatu. Terlebih saat pandemi seperti ini orang-orang lebih mengandalkan smartphone untuk berbelanja online ketimbang bepergian keluar, hal ini yang dimanfaatkan para reseller golok untuk menggali rezeki.Â
Tidak seperti bisnis lain yang ikut terkena dampak dari pandemi Covid-19, jual beli golok online ini hampir tak pernah sepi pembelinya, terbukti setiap harinya di tempat jasa pengiriman barang selalu datang reseller ataupun dropshipper yang membawa paketan barang untuk dikirim ke pembelinya. Ini membuktikan adanya kesinambungan antara produsen, penjual dan pihak ketiga yaitu jasa ekpedisi dalam proses memasarkan dan jual beli produk UMKM ini hingga sampai ke tangan pelanggan.