Mohon tunggu...
Trimanto B. Ngaderi
Trimanto B. Ngaderi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis, Pendamping Sosial Kementerian Sosial RI, Pegiat Urban Farming, Direktur PT LABA Indoagro Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Positive Thinking vs Positive Feeling

13 Januari 2017   10:10 Diperbarui: 13 Januari 2017   10:17 2452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

POSITIVE THINKING vs POSITIVE FEELING

Oleh: Trimanto B. Ngaderi

Dalam berbagai seminar motivasi, bisnis, pengembangan diri, kesehatan dan pengobatan, dll kita dianjurkan untuk selalu BERPIKIR POSITIF (Positive Thinking) dalam setiap situasi dan kondisi. Apapun yang terjadi pada kita, apapun yang menimpa kita, walau itu pahit dan buruk, kita diharapkan untuk tetap berpikir positif. Segala yang dilakukan orang lain, segala yang direncanakan oleh lain, sebisa mungkin kita juga berpikir positif. Berpikir positif berarti kita menghindari curiga atau prasangka.

Di atas positive thinking, ada positive feeling (berperasaan positif), yaitu perasaan positif berupa ikhlas, kerelaan, lapang dada, tenang, damai. Berpikir positif saja tidak cukup. Berpikir positif harus diikuti oleh berperasaan positif. Percuma saja kita berpikir positif jika perasaan kita masih tidak ikhlas atau tidak tenang.

Secara spiritual, berperasaan positif adalah berbaik sangka kepada Allah (husnuzhan). Apapun kehendak Allah kepada kita, apapun takdir Allah kepada kita, semuanya adalah baik bagi kita. Pemberian Allah semuanya baik, ketetapan Allah pun semuanya baik. Hal ini akan mendatangkan ketenangan dan kedamaian.

Sedangkan berburuk sangka (su’uzhan) adalah berburuk sangka kepada Allah. Kita berprasangka yang tidak baik kepadaNya. Kita curiga atas takdirNya, kita tidak ridha atas pemberiannya. Kita selalu merasa takut, gelisah, waswas, sedih, dan berbagai perasaan negatif lainnya. Hal ini tentu akan mendatangkan penderitaan dan kekecewaan.

Perbedaan

Perbedaan antara berpikir positif dengan berperasaan positif adalah terletak pada bagaimana menyikapi masalah. Jika berpikir positif berusaha untuk mendamaikan pikirannya, sehingga ia akan menekan pikiran-pikiran negatif yang muncul, sedangkan hatinya tetap takut dan gelisah karena ada konflik atau pertempuran di dalam dirinya. Akibatnya, ketika ia mulai lelah menekan pikiran-pikiran negatifnya, maka pikiran-pikiran itu sewaktu-waktu bisa muncul. Sebab hukum fisikanya adalah “segala sesuatu yang ditekan, maka ia akan menekan balik”.

Berbeda dengan berperasaan positif, kita tidak perlu menekan pikiran negatifnya, karena hatinya sudah tenang. Tenang karena kita memahami dengan sebenarnya bahwa bahwa sebesar apapun masalah kita, akan masih di dalam kekuasaan Allah swt. Ia sudah menemukan pernyataan hati yang damai, karena di-backup oleh Allah.

Pernyataan hati yang damai bisa kita dapatkan melalui tiga cara:

  • Sering bertafakkur untuk mengenal Allah melalui iqra (membaca), baik membaca yang tersurat yaitu Al Qur’an maupun yang tersirat yaitu alam semesta dan kejadian-kejadiannya.
  • Dengan cara “dipaksa” oleh Allah, yaitu dengan cara ditimpakan masalah hingga ia tidak bisa berkutik lagi, dan akhirnya mencapai derajat kedamaian, yaitu hati yang hanya bergantung total kepada Allah swt.
  • Sering bergaul dengan orang-orang yang mengenal Allah dan dekat denganNya. Kedekatan inilah yang akan menular kepada orang-orang di sekitar yang dekat dengannya.

Allah adalah wali orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Al Baqarah: 257).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun