(SEBUAH RENUNGAN)
Dalam berita di media, pidato pejabat pemerintah, pendapat para pakar ekonomi, dan juga obrolan di masyarakat luas; seringkali kita mendengar bahwa saat ini "biaya hidup semakin tinggi".Â
Pernyataan seperti itu membuat kita merasa cemas akan hari esok, akankah kita mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari atau tidak, ketakukan akan daya beli yang menurun. Akibat kedua, sepertinya kita dituntut untuk bekerja lebih keras lagi agar mampu hidup secara layak.
Dalam menjalani kehidupan ini, KUNCI UTAMA ada pada diri kita sendiri (faktor internal). Sedangkan faktor eksternal, bagaimana pun kondisinya dan apapun yang terjadi, tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan kita. Krisis ekonomi, harga-harga naik, kelangkaan bahan pangan, dll adalah termasuk faktor eksternal.
Kalau kehidupan kita dikendalikan oleh faktor eksternal, akan susah jadinya. Dalam pengertian, kehidupan kita berjalan menurut situasi dan kondisi di luar kita.Â
Padahal faktor eksternal adalah sesuatu yang berada di luar kendali kita. Satu-satunya yang bisa kita kendalikan adalah DIRI KITA sendiri.Â
Mau krisis ekonomi, mau harga naik, mau sembako langka dan semacamnya, tidak akan terlalu berpengaruh jika kita memiliki prinsip hidup, pedoman, atau standar pribadi.
Be Yourself!
Jadilah diri sendiri. Mengapa harus menjalani kehidupan menurut standar hidup orang lain, menurut apa kata orang, atau mengikuti situasi ekonomi.Â
Hiduplah sesuai dengan penghasilan kita, dan belanjalah sesuai kebutuhan menurut standar pribadi. Kita yang punya uang, maka kitalah yang mengatur dan mengendalikannya.
Agama selalu memberikan solusi terhadap segala permasalahan kehidupan manusia. Sekiranya situasi ekonomi sedang sulit, yang penting kebutuhan pokok bisa terpenuhi, itu sudah cukup.Â