Mohon tunggu...
M. Sulthon Dzul Hilmi
M. Sulthon Dzul Hilmi Mohon Tunggu... -

Cara kita melihat dunia\r\ntidak akan pernah sama\r\nBegitu pula dengan hati kita\r\nmasa depan kita\r\ndan senyuman kita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Caraku Melihatmu

15 Desember 2015   00:23 Diperbarui: 15 Desember 2015   00:23 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

entah apa yang ku pikirkan saat ini.
Begitu cerobohnya diriku sampai aku terjebak dalam sebuah masalah, ya masalah yang semua orang lain hadapi tentunya. Cinta.

Ya aku harap kau membaca ini pengungakapan sebuah perasaan ku yang terpendam dan tak berani kusampaikan, sepertihalnya drama-drama yang alurnya begitu romantis aku juga ingin kisahku romantis, walaupun mungkin dia tak membaca artikel yang ku tulis ini, ya aku hanya sekedar berharap.  semoga dia membacanya dan mengetahuinya.

Tak tau harus memulai ceritaku dari mana, aku tak pandai merangkai kata seperti kebanyakan orang, tak pandai dalam membuatmu tertawa, tapi sebisa mungkin aku selalu berusaha untuk membuatmu tersenyum, jarak, ya jarak di antara kita memang cukup jauh, dengan Latar belakang yang berbeda yang membuat sebuah hal itu menjadi berwarna, maafkan aku kalau kata-kataku begitu rumit, ahahaha

Aku cuma mau bilang, Aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu, berkenalan denganmu, kau tau? aku begitu mencintaimu, aku tak tau saat ini kau sedang menyukai siapa, maafkan aku jika aku menganggumu, kau boleh berkata berhentilah memperhatikanku, maka aku akan pergi, tak pernah aku menyesal pernah mencintaimu, sampai saat ini ataupun seterusnya, aku mungkin akan selalu mencintaimu dalam ruang kecil hatiku.

Ketika membicarakan jodoh kita tak tau siapa kelak jodoh kita, tapi aku yakin ada sesuatu makna tersembunyi kita di pertemukan, mungkin ini adalah motivasi untukku, agar diriku lebih memantaskan diri untuk jodohku kelak, aku akan sangat bersyukur jika engkau jodohku, jika bukan jodohpun aku juga bersyukur telah mengenalmu sehingga aku dapat menjadi pribadi yang lebih baik melalui perantara dirimu,

gambarku ini mungkin tak sebaik gambar orang lain tapi, aku mengambar sepenuh hati

Terimakasih, aku ............................................................ padamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun