Mohon tunggu...
M.o.l -
M.o.l - Mohon Tunggu... -

hanyalah manusia berjiwa bebas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Badar vs Perang Uhud Dalam Analogi Amien Rais

1 Juni 2014   06:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:52 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada awalnya, saya tidak terlalu tertarik untuk membahas mengenai statement AR mengenai perang badar, namun semenjak ada begitu banyak reaksi negative dari tokoh-tokoh politik papan atas mengenai statement tersebut, saya menjadi penasaran untuk mengintip isu apa yang sedang terjadi.

Bukan Amien Rais kalau tidak controversial dan vocal, sebagai tokoh yang sangat dikenal pada jaman reformasi dengan segala pro dan kontra opini publik terhadap beliau, yang mengaku sempat naik gunung dengan harapan muncul penerus beliau yang sama-sama vocal, (namun sepertinya harapan itu sia-sia dan membuat beliau untuk kembali turun gunung[?]), dan hingga kini pun ciri khas Amien Rais tersebut (penuh kontroversi, kritis dan vocal) masih melekat kuat, Mungkin AR adalah yang satu-satunya or yang pertama yang berani mengkritik jokowi secara terang-terangan, dan berbeda dengan tokoh politik yang lainnya, AR masih konsisten dengan sikap kritisnya terhadap jokowi

Namun sayang, dengan sikap vocal dan kritisnya serang sana sini, membuat AR tidak disukai oleh public, entah mereka membenci AR karena tokoh idola mereka pernah “disentil” oleh AR baik secara lisan maupun perbuatan, tergutama (mungkin) berkaitan dengan tumbangnya rezim orde baru, dan (mungkin lagi) berkaitan dengan pelengseran gusdur yang membuat AR dijuluki sebagai bapak provokator dan sengkuni. Well, apapun peniaian masyarakat atas AR, itu adalah hak mereka dan saya anggap bagian dari demokrasi, siapapun berhak membenci samahalnya siapapun berhak untuk memuja (pro dan kontra)

Yang perlu diperhatikan adalah, ketika public sudah melabeli AR sebagai provokator dan sengkuni, sebagai bentuk ketidak sukaan mereka terhadap AR, maka setiap penilaian mereka (public) atas statement yang keluar dari mulut AR selalu saja negative, tanpa memandang dan memahami makna dan pesan yang tersirat dari statement tersebut, Mungkin karena AR adalah professor yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan, sehingga setiap statement yang muncul selalu dibaca secara tersurat sehingga statement tersebut dianggap kontroversial dimata public, padahal, jika mau mencerma dan memahami, statement AR adalah statement yang berbobot, relevan, tajam, berisi, dan benar adanya (yah, anggaps aja ini adalah puja puji saya terhadap beliau)

Setiap pembaca or pemirsa pastilah memiliki latar belakang yang berbeda-beda (baik pendidikan, budaya setempat, status, dll), dengan begitu masing-masing orang memiliki perbedaan kemampuan dalam mencerna pesan tersirat dari statement AR, Maka terjadinya pro-kontra publik dalam mensikapi statement AR, adalah sesuatu yang tidak mungkin bisa dihindari. Terlebih dengan sentiment negative atas status sengkuni dan provokator yang melekat pada sosok AR. Namun apa jadinya bila pro kontra atas statement AR itu terjadi di kalangan tokoh politik?

Bagaimanapun, tokoh politik adalah idola, masing-masing memiliki basis pendukung, entah didukung secara nyata or didukung hanya berdasarkan statementnya, yang jelas, setiap statement yang keluar dari tokoh politik selalu menjadi perdebatan tersendiri dalam masyarakat, terutama di dunia maya. Dengan begitu, saperti hanya yang dialami oleh AR, sering kali statement tokoh politik yang dirasa kontroversial menjadi provokasi pemecah belah di kalangan masyarakat

Statement terbaru dari AR “perang badar”, yang ditanggapi dengan negative oleh berbagai tokoh politik, yang menempatkan AR sebagai provokator, dengan alasan bermacam-macam, sebagai contoh isu SARA (perang islam vs kafir), analogi ekstrem permusuhan dalam peperangan, mengaburkan makna perang jihad yang suci  menjadi perang demi perebutan kekuasaan, dan lain sebagainya sesuai penilaian masing-masing tokoh politik.

sebagai contoh berita di situs berita

Tokoh Muda NU Sesalkan Pernyataan Perang Badar dari Amien Rais by metrotvnews

"Analogi Perang Badar Amien Rais Berbahaya" by kompas

JOKOWI vs PRABOWO: Alwi Shihab Sentil Amien Rais Soal Analogi Perang Badar by bisnis.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun