Supraise...karna pada akhirnya saya bisa menerbitkan sebuah buku yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Konsep dan Aplikasi; Dari PKMD hingga Desa Siaga. Semangat menerbitkan buku ini dipicu tatkala sehabis menguji proposal salah seorang Mahasiswa, saya tertarik ada tumpukan buku yang diletakan dimeja staf admin Kampus.Â
Sebuah buku yang akhirnya saya ketahui penulisnya adalah seorang mahasiswa saya dan kebetulan tak lama kemudian bertemu dengannya yang sudah menjadi dosen tetap di Kampus tersebut. Itulah akhirnya memicu semangat saya untuk menyelesaikan tulisan saya menjadi sebuah buku. Tak memakan waktu lama lebih kurang dua bulan berproses akhirnya jadilah buku saya  dengan penerbitan indie yang juga saya buat sendiri plus ber ISBN sebagaimana idaman para penulis.
Kebahagian itu ternyata tidak hanya sampai disitu sebelum dicetak dan ber ISBN, saya minta dukungan dari rekan-rekan seprofesi yang ada di grup Whatsapp, tanggapannya membuat saya senang mereka support buku itu untuk segera di catak. Setelah beberapa hari mengurus ISBN, bukupun siap cetak. Sebelum dicetak saya tawarkan kembali kepada rekan-rekan tersebut (jujur saya takut cetak banyak-banyak dan emang gak ada modal juga).Â
Lagi-lagi saya dibuat bahagia dalam tempo lebih kurang setengah hari di grup itu buku siap di beli mereka 100 exemplar dengan harga satu bukunya Rp. 50.000,-. Begitu buku sudah dicetak dengan waktu tunggu satu minggu segera mereka tebus buku pesanan tersebut, selang beberapa masih ada yang menanyakan lagi akhirnya saya buka pre order  dengan catatan buku bisa dicetak kalau 100 exemplar...alhasil rekan-rekan tersebut bisa menggenapkan hampir 100 exemplar yang membuat saya berani untuk mencetak buku tahap ke 2 sebanyak seratus exemplar lagi. Jadilah dalam tempo lebih kurang 2 minggu 200 exemplar laku terjual.
Dan saat ini saya sudah siapkan 500 exemplar untuk dijual, sebanyak masing-masing 100 exemplar dan 50 exemplar dititipkan rekan yang ada di kabupaten konon mereka akan menjualnya kepada petugas Puskesmas dan Bidan Poskesdes.
Dari pengalaman diatas beberapa yang bisa saya simpulkan mengapa buku ini laku (maaf bukan maksud menyombongkan diri) :
- Kehadiran buku jenis ini ditunggu oleh rekan-rekan petugas dilapangan, baik itu di Puskesmas (Petugas Promkes) maupun Bidan Desa. Beberapa alasan yang mereka kemukakan saat membeli buku saya adalah tidak adanya buku sejenis ini sebelumnya, padahal sebagai petugas dilapangan saat ini mereka butuh buku pegangan yang dapat menjadi panduan mereka bekerja dilapangan ditambah lagi rata-rata para petugas lapangan adalah tenaga baru yang belum mendapat pelatihan tentang pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
- Alasan kedua moment buku ini diterbitkan hampir bersamaan dengan tuntutan Akreditasi Puskesmas. Yach saat ini Puskesmas mana yang tidak sibuk menghadapi Akreditasi Puskesmas. Tuntutan Tahun 2019 semua Puskesmas harus terakreditasi (Kalau tidak mau ditinggal BPJS). Dan point penting yang turut dinilai adalah Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang merupakan tugas dari Puskesmas. Ini artinya di era BPJS , konsep Puskesmas sebagai Pusat Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat menjadi ajang pembuktian kerja Puskesmas di lapangan (Masyarakat). Bagaimana Posyandu dapat melayani masyarakat, bagaimana Posbindu PTM berperan, bagaimana pemanfaatan Poskesdes, bagaimana pengembangan Poskestren di Pondok Pesantren....ini semua adalah kerja pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang menuntut ketelaten dari petugas. Idealnya petugas adalah mengemong, among, pamong yang membina masyarakat sampai mereka mampu mandiri sebagai peserta atau penyelenggara dari kegiatan Posyandu, Posbindu, Poskestren.
Dua hal ini yang menjadi alasan utama mereka membeli buku ini. Artinya buku indie pun dapat menjadi pilihan tatkala buku tersebut dibutuhkan sebagai pegangan. Saya sangat bersyukur dan senantiasa berharap buku ini dapat bermanfaar bagi petugas kesehatan di lapangan, sehingga dapat mendampingi masyarakat dengan baik dan menjadi sumbangan bagi kinerja Puskesmas, dukungan mewujudkan desa sehat serta yang paling penting juga BPJS bisa kerja tenang karena Puskesmas gak menyumbang rujukan dengan penyakit parah yang menguras dana Perusahaan dan jika tak terbendung merembet ke anggaran Pemerintah...hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H