Mohon tunggu...
M. Muqouwis AT
M. Muqouwis AT Mohon Tunggu... -

...berbagiLah...& rasaKan Bahagianya...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bukti Letusan Krakatau, Kemana Mercusuar Kapal De Broh Dipindah?

9 September 2017   01:43 Diperbarui: 9 September 2017   06:59 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: duniaindra.com

TINGGAL KENANGAN...begitu judul koran online radarlampung.co.id memuat beritanya hari Kamis, 07/09/2017. 

Sebenarnya berita ini tidak begitu menyita perhatian banyak orang yach seperti biasa lahan yang digusur untuk dialih fungsikan sebagai areal parkir. Hanya saja yang mengusik hati ketika harus mengalahnya sebuah Warisan Sejarah Dunia untuk fungsi lain. 

Sebagaimana diketahui lahan yang digusur adalah Kawasan Taman Dipangga di Wilayah Teluk Betung Utara,Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung dimana di area tersebut terletak Mercusuar Sebuah Kapal yang bernama Kapal De Broh, Kapal barang yang terhempas jauh ke pesisir Teluk Lampung akibat letusan gunung Krakatau (1883) yang maha dasyat.

Mengenang sejarah Letusan Krakatau :

  1. Setelah tidur panjang selama 200 tahun, pada tahun 1883 Krakatau meletus dimana pada puncaknya Senin, 27 Agustus 1883.
  2. Kekuatan letusan setara 150 Megaton TNT atau 10.000 kali kekuatan bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
  3. Korban mencapai 120 ribu manusia yang kerangkanya masih ditemukan setelah satu tahun kejadian letusan di Samudera Hindia pantai timur Afrika
  4. Suara ledakan dan gemuruh letusan Krakatau terdengar sampai Srilangka di Barat dan Australia di Timur
  5. Masuk The Guinness Book Of Records sebagai bunyi yang paling hebat yang terekam dalam sejarah

Hal ini berarti memindahkan Mercusuar Kapal De Broh tersebut akan dihadapkan kepada resiko hilangnya bahagian bukti sejarah Letusan Krakatau ...jika tidak benar-benar di letakan di lokasi yang representatif.

Pertimbangan hilangnya destinasy wisata dengan segala pernak-perniknya harus secara mendalam dikaji. Tatkala Lampung sedang giat-giatnya meraih kunjungan wisatawan relokasi harus benar-benar jadi perhatian. Kita tentunya pernah juga plesir ke daerah lain atau ke negri seberang bagaimana onggokan makam tentara portugis yang hanya nisannya saja menjadi obyek wisata yang menarik, karena bisa di ceritakan ulang oleh sang pemandu wisata secara detail dan menarik dan harapan yang sama harusnya juga bisa untuk menceritakan Mecusuar Kapal De Broh

"Lampung, The Treasure of Sumatra"  dengan segenap kemampuan harus mampu dibuktikan sehingga bahagian akhir adalah bagaimana masyarakat biasa bisa kecipratan rejeki dengan adanya destinasy-destinasy itu. Klo destinasy belum mampu menghasilkan rejeki wajar saja masyarakat tidak peduli dengan destinasy.

Intinya Mercusuar Kapal De Broh bisa menjadi aset Wisata dunia dimanapun diletakan .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun