Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan
Muhammad Fauzan Mohon Tunggu... wiraswasta -

as simple as you think

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Kau, dan Dia

10 Juni 2011   13:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku,Kau dan dia,,

Jiwa itu,,kembali terpupuk kembali bersama asaku..

Menanti hati yang tiada akan pernah termilki tapi selalu terenungi..

AKU

Sebuah kepingan asa yang entah terharui

melambungkanku dalam ruang hampa penuh nada,

iramaku selalu terdengar,tapi entah kenapa tak jua meresapi hati sang dara

selalu hilang tertelan malam dan terbit kemali bersama fajar di ufuk sana.

KAU

surya gemilang nan luruh merengkuhi jalanmu,

membutakan mata indahmu akan duri yang melingkar di tiap2 jemari lentikmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun