foto: google.ccom Mencintaimu bukan sekedar kata "I Love You" yang tak pernah sampai. Lalu kapan? Mencintaimu adalah pedal gas yang tak sanggup direm. Mengapa? Mencintaimu laksana menjambak pipi dan menampar mata hingga cucuran air kulit menyatu dengan air mata. Membekas bagai jejak. Dimanakah? Mencintaimu sama dengan membeli satu kotak obat anti galau. Untuk apa? Mencintaimu layaknya jam pasir yang tak dapat kupecahkan. Jadi bagaimana? Mencintaimu dengan tulus adalah hatiku. Aku! Siapa? Siapa? Siapa? Muhammad Fathir Al Anfal (Februari 2012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H