Mohon tunggu...
Muh Fariz
Muh Fariz Mohon Tunggu... -

Dunia butuh tulisan, biar kelak semua tercatat dalam sejarah perubahan di Dunia ini....[]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Bang Rhoma Nyapres "Sungguh Terlalu"

19 November 2012   07:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:04 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sembari menunggu matahari terbit, lantunan ayat masih mengalun merdu, membuyarkan sepi disubuh itu, baru saja saya menunaikan ibadah shalat subuh, ingatan kembali tertuju pada selembar kertas yang belum selesai saya tulis untuk bang haji Rhoma Irama, Yah saya berencana untuk mengirim surat kepada Hj. Rhoma Irama, yang terang-terangan berkeinginan untuk mencalonkan diri sebagai kandidat presiden di Tahun 2014.

Seperti ini suratnya ;

Assalamualaikum. War. Wab (sebisa mungkin, dibaca sesuai ciri khas Bang Haji)

Kpd Yth. Bang Haji, di Jakarta, Salam Hangat, perkenalkan nama saya Mustafa (samarkan), saya sekarang bertempat tinggal di bagian timur Indonesia. Tepatnya di Kota Palu, kota yang merupakan, city for All atau Kota untuk semua, dalam surat ini tidak lupa,saya merekomendasikan kepada Bang Haji, untuk mampir sejenak di Kota kami, paling tidak mencicipi makanan Khas Kota Palu, yakni Kaledo dan berbagai objek wisata, dari wisata religi hingga wisata pantai dan wisata terik sekalian silaturahmi dengan kedua pemimpin di Kota kami yang dicintai warganya (Ka. Cudi dan Ka Longki) hehehe,, panggil Kakak, biar sok dekat dari segi emosional..

Pak haji perlu ketahui, Kota Palu berpenduduk mayoritas muslim, Saat ini Palu direcoki isu konflik antar warga, padahal itu hanya ulah para segelintir yang tidak bertanggung jawab. Belum lagi konflik antar warga redah, beberapa pekan kemarin isu teroris kembali mencuat, hingga mengganggu aktivitas warga, dan menambah isi kantong aparat untuk proses pengamanan, Pak Haji perlu ketahui, biaya jaga semalam, itu mencapai 15-20jt rupiah kali saja, kalau konfliknya sebulan. Miris memang, Entahlah setingan atau sekedar memancing di air keruh.

Pak Haji, Mohon pertimbangan Bapak, saya hanya sekedar menwarkan untuk mampir di Kota Kami, Yah. Saat ini memang banyak yang bermuka tebal, bermuka bunglon, bahkan tidak berwujud. Pak Haji perlu ketahui, di Indonesia ada yang tidak menginginkan kita aman dan nyaman. Belum lagi kasus korupsi yang semakin menjadi-jadi, ibarat jalan poros yang tak berujung, ibarat gurun pasir yang tidak memiliki pembatas, sehingga pangkal untuk menyelesaikan semua masalah di Indonesia ini tak kunjung tuntas, saya yakin, ketika Pak Haji jadi Presiden, Pak Haji harus bekerja ekstra, bahkan plus-plus ekstra. Hehehe….liat saja, ekspresi wajah Pak Beye, yang berperawakan tegas, terlihat lesuh disejumlah pipinya, bahkan hingga mengkerut.

Bang Haji, dalam catatan histori adat di Kota Palu, ikatan keluarga, antar satu wilayah dan wilayah lain begitu erat. Jadi Jangan khawatir dan takut ketika berkunjung di Kota Palu, masyarakatnya santun, dan ramah terhadap siapa yang ditemui, apalagi Bang Haji, yang merupakan Raja dangdut memiliki kharisma yang kuat dan mampu mempengaruhi lewat lantunan dendang dangdut yang membahana, sekedar menawarkan, skali-skali Bang Haji, mengadakan konser dakwah di Kota Palu, yah urung-urung sekalian kampanye begitu..hahaha. seperti yang bapak lakukan di hadapan Jama’ah, ketika bapak mengumumkan kesediaan untuk menjadi Calon Presiden.

Maaf, saya lupa memperkenalkan, Saya anak ke 3 dari 11 bersaudara, beruntung kami memiliki satu kakak perempuan. Kalau tidak, pasti ortua kami telah membentuk keseblasan sepak bola, sekedar untuk menandingi 2 timnas yang tengah memperebutkan simpati masyarakat agar di bilang Wow begitu. Hehehe, Pak Haji, juga harus memasukan catatn, yah paling sebagai catatan kakilah, agar bapak bisa melihat masa depan sepakbola kita lebih baik. Tidak seperti sekarang, maklum Pak, saya juga pecinta sepakbola, jadi untuk olahraga satu ini bapak jangan lupa untuk mengurusi yah. Eits Pak Haji jangan lupa juga…. Pak haji jangan sekali-sekali ikut terlibat dalam berbagai proyek untuk pengembangan olahraga kita, Bang Haji jangan mencontohi Pak Beye, yang menampung kadernya sebagai pelaku pencurian uang pembangunan proyek Hambalang, hingga melayang ratusan miliar entah kemana.

Pak Haji, sebelumnya saya memohon maaf tlah lancang, mensomasi bapak melalui tulisan ini, melalui selembar surat elektronik ini, Ustad perlu ketahui, saya tidak bermaksud apa-apa, saya juga tidak mengharapkan balasan surat ini, saya hanya sekedar iseng untuk mengingatkan kepada Bang Haji, agar memikirkan kembali niatan Bang Haji untuk mencalonkan diri, sebagai Presiden. Sebelum masyarakat semakin menjauh dari Bapak.

Bang Haji, katanya Bang Haji, didorong-dorong oleh berbagai kalangan Ulama terkemuka, kalau boleh tahu, siapa gerangan ulama yang Ustad maksud, bukannya selama ini, ulama lagi sibuk ngurus pesantren hingga lupa tentang ahlak moral masyarakat diluar sana, Bukannya ulama sekarang setiap tahunnya sibuk ngurusi penetapan awal Ramadhan dan Awal Idul Fitri, bukanya Ulama saat ini, lalai dengan merebaknya paham-paham radikal yang mengatasnamakan Islam, hingga Ulama lupa bahwa ada aliran Ahmadiyah yang tengah ikut mendominasi dan mempengaruhi masyarakat yang lemah ini. Ulama mana yang Bang Haji maksud, hehehe, waspada, bisa menjadi bumerang seperi yang terjadi dengan Bapak Pluralisme Gusdur, yang konon katanya dapat restu dari sejumlah Ulama untuk menjadi Presiden. Hehehe. Ketika di turunkan sebagai Presiden, kemana sejumlah Ulama itu.

Bang Haji, Indonesia tengah merindukan pemimpin yang dicintai rakyatnya, Jokowi-Ahok belum terbukti dengan realisasi kinerja sebagai gubernur di Ibukota Negara, maklum baru sebulan menjadi Gubernur, Dahlan Iskan, belum juga mampu menyelesaikan persoalan manejemen BUMN yang semrawut, Prabowo, juga belum layak di usung sebagai Presiden, Apalagi Aburizal Bakri (ABR) yang notabene, tingkat elektabilitasnya naik ketika secara resmi mengumumkan sebagai capres, padahal Rakyat terang-terangan mengetahui, Lumpur Lapindo itu miliknya yang mengakibatkan masyarakat kehilangan tempat tinggal, dikroscek kembali hasil surveinya Yah. terus siapa lagi, Surya Paloh, Yusuf Kalla, Akbar Tanjung, Wiranto, Megawati, Wah, mereka hanya kaum tua yang sibuk alur politik di Negara ini.

Kalau sampai surat ini di tangan Bang Haji, mohon sampaikan saranku kepada sejumlah nama diatas, mendingan buat Komunitas kaum tua saja, mereka itu layak sebagai penasehat, dan tidak layak menjadi pemimpin di negara ini. Bang Haji, kalau sejumlah nama diatas tidak layak lagi menjadi Presiden, apakah Bang Haji Layak, hehehe….perlu pertimbangan secara matang.

Rakyat kita cerdas, rakyat kita sudah jenuh, rakyat kita sudah bosan, jangan dengan kehadiran Bang Haji, menambah kebencian. Tapi Jangan Khawatir, diakhir surat ini, semoga Bang Haji membesarkan niat untuk tetap ngotot mencalonkan diri sebagai Presiden. Dalam demokrasi sah-sah saja, ada pendukung ada yang menolak, dan anda termaksud yang mana….????

Bersambung….

Saya menunggu jawaban dari pembaca yang budiman, biar saya dapat merekomendasikan surat berikut kepada Bang haji, masih banyak persoalan ummat yang perlu diselesaikan.

Selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1434 H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun