Mohon tunggu...
Muh Fariz
Muh Fariz Mohon Tunggu... -

Dunia butuh tulisan, biar kelak semua tercatat dalam sejarah perubahan di Dunia ini....[]

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ayah...

16 Agustus 2015   22:33 Diperbarui: 17 Agustus 2015   09:40 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bapak Tak Kunjung Sembuh
Di hari Rabu, menjelang sore ruang Belibis VIP B kamar 2 Rumah Sakit Anutapura menjadi tujuan dari kursi Roda yang mengantar Bapak untuk dirawat Inap beberapa hari kedepan, setelah sebelumnya ditangani di unit Gawat darurat rumah sakit itu untuk melakukan pengecekan kondisi terakhir dari luka yang dialami Bapak.
Bapak mengalami sakit Luka dibeberapa jari kaki. Entah nama penyakitnya apa, Dokter tak mampu mengidentifikasi penyakit yang dialami bapak. Luka yang dialami sudah hampir 7 bulan tak kunjung sembuh. Makanya utk menjaga agar luka itu bisa diatasi dan dikontrol, Bapak dianjurkan oleh keluarga utk dirawat di RS.
Ruang suasananya bersih dan nyaman menyambut Bapak sbg Penghuni kamar itu, Perawat juga selalu tersenyum, petugas kebersihan sigap merapikan tempat tidur yang nantinya menjadi tempat istirahat bapak. Yah, kamar itu adalah ruang perawatan yang disediakan bagi pasien yang menderita atau dalam kondisi sakit. Baik sakit dalam maupun luar, seperti luka yang dialami Bapak.
Luka itu sudah hampir 7 bulan menggerogoti jari-jari Bapak, beragam cara penyembuhan sudah dilakukan baik medis maupun non medis adalah bagian upaya yang dilakukan agar sakit itu bisa hilang. Sayang sampai dengan hari ini luka itu juga belum sembuh.
Karena keadaan itulah, bapak yang biasanya bugar, terlihat lemah baik fisik maupun mental. Bapak selalu memikirkan penyakit yang di alami. Bapak selalu meratapi kondisi tubuhnya yang tak lagi sehat. Disaat memikirkan itulah, bapak biasa sedih hingga berkali-kali menangis.
Melihat keadaan itu, saya salut dengan Mama yang setia merawat dan memberikan semangat, ditengah aktivitas pekerjaan padat yang dikerjakan. Mama cukup sigap, mama cukup telaten, bagi saya cara itu adalah hal yang luar biasa bagi kami anak-anaknya, yang melihat bapak meringis kesakitan pun kami tak sanggup. Hanya satu kata, special buat Mama. HEBAT.
Setelah dirawat kurang lebih seminggu, perubahan hanya pada pola makan dan tidur yang mulai terasa nyaman bagi bapak, lukanya belum juga teridentifikasi, jenis penyakitnya apa. Dokter pun sangat khawatir ketika dilakukan pembedahan, hanya akan berdampak buruk pada bekas luka setlah dibeda. Sehingga tak ada penanganan khusus yang harus dilakukan. Alhasil, bapak harus kembali pulang kerumah, biarlah perawatan dilakukan dirumah, biarlah kami dan mama menghadapi cobaan ini dengan lapang, dan tetap berharap ujian ini akan segera berlalu. Untuk sahabat saudara, saya hanya bisa memohon doa kesembuhan, agar penyakit bapak segera diangkat dan disembuhkan. Amin
Akhir tulisan ini, barang-barang yang menjadi teman bapak selama diRs, seperti selimut, bantal, gelas dan piring, dll, segera dikemas utk dibawah pulang bersama bapak, yang sebelumnya, impus yang melilit pergelangan bapak terlebih dahulu dicabut. Setelah semua beres, mobil taksi mengantar bapak pulang ke rumah, dan memulai lagi hari-hari drumah seperti biasanya. Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun