Mohon tunggu...
Muhamad Dahlan
Muhamad Dahlan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya seorang kuli, saya orang ndeso asli, asal saya dari sebuah kota kecil dijawa tengah dengan sebagian besar penduduknya Petani, Kebumen nama kotanya. Aku bukan seorang penulis...dan aku bukan seorang penghayal yang bisa membuat novel, cerpen atau bahkan cerbung... Aku hanya suka membaca karya-karya yang inovatif, kadang menggelitik, kadang menusuk jauh kedalam hati, kadang menggugah angkara murka, dan kadang membuat air mata menetes...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kemana Arahnya dan Tentang Apa ??

4 Februari 2010   12:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Aku tak tahu harus mulai dari mana, tak ada yang bisa kutulis tapi aku ingin menulis

Yah setulis-tulisnyalah akhirnya kutulis, tapi apa yang akan kutulis, sampai kutulis inipun aku tak tahu apa yang ingin kutulis dan tentang apa yang harus kutulis

Entahlah, baca berita dikompas, banyak yang membuatku ingin menulis….apakah itu tentang Pejabat yang masih tetap berfoya-foya, dengan membeli mobil dinas baru dengan menghabiskan anggaran sebesar 5,6 Miliar, tapi apa iya para pejabat sekarang tidak pernah berpikir tentang hati, hati rakyat yang sering tersakiti dengan tingkah dan polah mereka dengan arogansi orang dekat mereka dan keluarga mereka, sedangkan rakyat untuk makanpun terkadang masih berpikir dua kali, kalau sekarang saya makan apakah besok saya masih bisa makan ??, entah itu tentang berita di TV tentang wawancara antara reporter sebuah stasiun TV dengan tersangka mutilasi puluhan anak jalanan yang mengungkap bahwa sebenarnya dia itu sayang sama anak-anak itu Karena dia tidak punya anak, atau tentang seorang anggota paspampres yang membunuh calon istrinya, apa iya rasa kasih sayang itu bisa sedemikian dasyatnya sampai mampu merubah orang menjadi psikopat dan menelan korban sampai belasan anak atau mungkin antara rasa sayang dan benci tiu sangat tipis batasnya sehingga pada saat seorang yang sangat disayangi itu berbuat sesuatau yang tidak sesuai dengan kemauanya maka hancurlah batas itu dan sayang itu berubah menjadi benci setengah mati dan bahkan member kekuatan untuk membunuh, atau mungkin tentang seorang Gadis yang melelang keperawananya seharga 300jt, hanya untuk menutup biaya kuliah, atau tentang Indonesia yang dengan bangga mengeksporpuluhan panser kenegara tetangga ???

Cerpen aku bukan seorang imaginator yang handal, tentang tekhnologi akupun termasuk orang yang gaptek, sosial dan budaya aku bukan juga seorang pemerhati budaya yang tekun, ekonomi dan keuangan apalagi kau hanya seorang yang cenderung konsumtif….

Ah sudahlah toh masih banyak karunia lain yang diberikan sama Alloh untuku……………Alhamdulillah….terima kasih ya alloh

Sampai ini kutulispun aku masih tetap tidak tahu apa sih yang kutulis, tentang apa dan arahnya kemana tapi akhirnya aku tahu aku menulis bukan tentang apa apa dan tak ada arah kemana-mana…..


Doha

4 February 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun