Palu-Sejumlah warga dan penambang lokal di kawasan tambang Poboya, Senin(7/2)melakukan aksi menutup jalan menuju kawasan Poboya terkait rencana PT. Citra Palu Mineral (CPM) yang akan memobilisasi peralatan pengeboran yang rencananya akan dilakukan besok sebagai tahapan studi kelayakan pengolahan tambang emas.
Herman, tokoh pemuda di Kelurahan Poboya mengatakan penolakan atas rencana CPM melanjutkan aktivitas di Poboya adalah harga mati. “Kami ini cuma mempertahankan hak kami. Tanah tumpah darah kami,” ujarnya.
Ia mengatakan sikap penolakan atas rencana CPM untuk melanjutkan tahapan eksplorasi di Poboya didukung oleh hampir seluruh warga Kelurahan Poboya dan didukung pula orang tua adat di Poboya.
Warga yang melakukan aksi juga memasang spanduk bertuliskan “Harga mati tolak CPM tak sejengkal pun tanah Poboya kami serahkan pada perusahaan, tanah untuk rakyat bukan untuk perusahaan”.
Sementara itu, beberapa waktu lalu PT Citra Palu Mineral akan melakukan aktivitas pengeboran Februari 2011 menegaskan tidak menggusur penambang lokal yang sekarang melakukan aktivitasnya di Poboya. Bahkan PT CPM membuka diri bagi masyarakat Poboya yang ingin bergabung menjadi tenaga kerja pada kegiatan pemboran.
Demikian yang disampaikan Syahrial Suandi, manager ekternal relations, Rabu (2/2) lalu di Kantor PT CPM yang terletak di jalan Tinombala, Palu Timur usai melakukan pertemuan dengan Kapolda serta sejumlah tokoh masyarakat dan pemerintah Kota Palu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H