Bapak Dr. Agus Hermanto M.H.I atau yang sering kita kenal pak Agus adalah seorang pengajar Di Fakultas syariah Universitas Negeri Raden Intan Lampung, Beliau dilahirkan pada tanggal 5 Agustus 1986 di Provinsi Lampung Tepatnya di Kabupaten Lampung Barat, Sekarang beliau bertempat tinggal di Jl. Karet Gg. Masjid No. 79 Sumberjo Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung, Beliau Meminang seorang perempuan yang bernama Rohmi Yuhani'ah S.Pd.I, M.Pd.I yang sekarang sudah sah menjadi seorang istri pak agus, beliau dikarunia dua orang anak yang bernama Yasmin Aliya Mustofa dan Zayyan Muhabbab Ramdha.
Beliau memulai pendidikan di sekolah formal MI Ma'arif Lampung Barat Tahun 1999, Kemudian Melanjutkan MTs Al Ma'arif Lampung barat pada tahun 2002, dan melanjutkan ke jenjang KMI Al Imam Bonjol Ponorogo di Jawa Timur pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan di perguruan tinggi STAIN Ponorogo Jawa Timur Tahun 2011, setelah selesai S1 beliau melanjutkan S2 Hukum Perdata Syariah PPs pada tahun 2013 dan melanjutkan program Doktor Hukum Keluarga Islam dan selesai 2018.
Beliau mempunyai banyak sekali pengalaman pada tahun 2006-2011 Menjadi Ketua pengasuh pondok pesantren KMI Al Imam Ponorogo ,2006-2011 Menjadi guru KMI Imam Ponorogo Jawa Timur, 2013-2014 pernah menjadi tutor paker b dan c beliau juga pernah menjadi dosen di STAL Ma'arif Klirejo Lampung Tengah, beliau adalah seorang dosen di fakulltas syariah Univeritas Negeri Islam Raden Intan Lampung dari 2013 sampai sekarang.
Menjadi Komisi Fatwa MUI Lampung (2018-2021), Wakil Ketua FKTPQ Kota Bandar Lampung (2021-2025), menjadi kordinator kajian dan sekolah moderenisasi PKMB UIN Raden Intan Lampung (2021-2024) menjadi anggota ADHKI (Anggota Dosen Hukum Keluarga Islam) Nasional. Memimpin Lembaga Al-Faruq Lampug, menjadi Reviwer di Jurnal Internasional RICMUS UIN Raden Intan Lampung. Menjadi Riviwer Jurnal di Prodi Hukum Keluarga Islam UII Yogyakarta. Menjadi sekertaris departemen riseach dan penelitian DPW Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (FORDILADI).
Mungkin itulah sedikit biografi Bapak Dr. Agus Hermanto S.H.I yang saya ketahui, dengan biografi ini kita bisa lebih tahu dan dekat dengan dosen bapak Agus Hermanto.
Berikut Penjelasan tentang Fiqih Ekologi:Â
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, Oicos yang berarti Habitat tempat tingal atau rumah tempat tinggal tetapi Oicos Tidak semerta merta sebagai lingkung dimana hidup tetapi seluruh alam semesta dan selurus interaksi yang ada di dalamnya, antara mahluk hidup dan mahluk hidup lainya dengan keseluruhan ekositem atau Habitat. Jika ekosistem adalah rumah sebagai mahluk hidup (bukan hanya manusia) yang sekaligus menggambarkan kehidupan-kehidupan yang ada didalammya.Â
Dalam membahas Ekologi, kita tidaka akan lepas membahas ekosistem dengan berbagai macam komponen penyusunan, salah satunya adalah faktor abiotok dan faktor biotik. Faktor abiotik sendiri yaitu air,suhu, kelembapan, cahaya, dan tofografi. Dan Faktof biotik terdiri dari manusia, tumbuhan, hewan dan mikroba. Selain itu ekologi membahas tentang tingkatam-tingkatan mahluk hidup yaitu populasi, komunitas dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan sistem yang menunjukan kestuan.
Ekologi, Biologi dan Ilmu Kehidupan lainya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi memcoba memperkirakan dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan suatu tingkatan topik.Â
Ekologi juga merupakan cabang dari ilmu biologi atau ilmu tentang kehidupan yang menjadi wadah dari sember kehidupan . Di dalamnya dikaji organisme, sistem kehidupan antara organisme hidup dan lingkuan fisiknya. Ada tiga aspek dalam ekologi yaitu organisme, Interaksi dan Komunias. Ekologi meruakan suatu pemahaman yang saling terikat satu sama lain. Yang memprioritaskan tekanan utama diletakan pada jaring yang terikat erat di dalam organisme kehidupan yang kemudian pula membuat atau membentuk semacam komunitas yang pada giliranya turut membersamai dan komunitas itu bisa hidup dan berkembang secara individual maupun berkelompok.Â
Dirumuskan secara lain, Ekologi adalah sebuah jaringan. Untuk mengetahui sebuah ekosistem yang pada akhirnya berarti memahami jaringan. Ia menerobos jauh kedalam melebihi persoalan permukaan yang menyagkut populasi dan kerusakan, ataupun sekedar persoalan menanam pohon. ia lebih dalam karena pada persoalan mengapa polusi itu buruk, mengapa sebuah pohon itu penting karena pada dasarnya menyangkut kepada kehidupan yang sangat bernilai kepada diri kita sendiri maka dari itulah harus kita selamatkan