Mohon tunggu...
Moncong Merah
Moncong Merah Mohon Tunggu... -

Perenang Tangguh

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Balik Sikap Garang Fachri Hamzah

27 Juni 2013   22:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:19 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa, Fachri Hamzah bicara keras soal kinerja KPK. Kadang-kadang terlihat santai namun tetap menyengat. Tak henti-hentinya Fachri mengejek KPK sebagai lembaga hukum yang melacurkan diri ke dunia politik. Fachri adalah orang pertama yang menyuarakan agar KPK dibubarkan saja karena tak sesuai lagi dengan cita-cita reformasi. Sudah barang tentu pernyataan-pernyataan Fachri ini mengancam kredibilitas Komisioner KPK, tetapi mereka tak dapat berbuat apa-apa kecuali meringis-ringis menahan malu.

Bagi Fachri, contoh inkonsistensi KPK terlalu banyak. Tetapi yang paling menyolok sekarang ini adalah character assasination yang dilakukan KPK terhadap politisi-politisi PKS. Tidak jelas pasal korupsi yang dituduhkan, tetapi KPK telah melakukan penahanan. Sudah menahan LHI dengan tuduhan tertangkap tangan menerima suap, tetapi ketika suap itu tak terbukti lalu diganti dengan tuduhan pasal TPPU. Pasal TPPU tak punya dasar hukum diganti dengan pasal kawin siri. Dari LHI merembet ke Anis Matta, Aher, Hilmi Uaminuddin, dan lain-lain. Pokoknya semua kader utama PKS tampaknya akan ditersangkakan oleh KPK.

Kecuali Fachri Hamzah, belum ada indikasi hendak dituduh terlibat apa-apa. Rupanya tokoh yang satu ini dihindari oleh KPK, alias tak berani gegabah. Ada apa gerangan?

Barangkali satu hal dapat dijadikan alasan. Sejak awal kasus LHI mencuat, Fachri sesumbar bahwa dua orang jenderal ada di belakangnya. Jenderal itu telah memberitahu Fachri akan ada rekayasa hukum untuk membubarkan PKS. Tidak disebutkannya apakah jenderal itu berasal dari TNI atau Polri. Jika berasal dari TNI tentu tak ada kaitannya, tetapi jika ternyata adalah Jelderal Polisi...., bisa-bisa Komisioner KPK gemetar ketakutan!

Masalahnya hampir semua Komisioner KPK itu telah punya catatan hitam di kepolisian. Mulai dari pembocoran sprindik (dilaporkan oleh Anas), kesaksian palsu Pilkada Papua (dilaporkan di Polda Papua) dan kasus penyitaan salah prosedur (dilaporkan oleh Fachri Hamzah). Fakta itu dengan jelas menyatakan bahwa Abraham Samad cs. sangat dekat dengan pintu hotel prodeo. Sisip sedikit bisa-bisa 4 dari 5 Komisioner KPK diciduk polisi.

*-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun