Mohon tunggu...
Lyvia Angelqica
Lyvia Angelqica Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Palangkaraya, Jurusan Manajemen, kelas A dosen pengampun ibu Puput Iswandyah Raysharie, SE., ME

tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kebijakan Moneter dari BI/Bank Sentral terhadap UMKM

18 Oktober 2023   18:36 Diperbarui: 18 Oktober 2023   18:43 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

      Saat ini kebijakan moneter Indonesia sepenuhnya berada di bawah kendali Bank Indonesia, sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999, yang kemudian diperjelas dengan UU No. 3 Sekarang,Tahun 2004. Berdasarkan UU tersebut, kebijakan moneter tidak lagi dapat di intervensi oleh pemerintah. Sejalan dengan kewenangan independensi otoritas moneter Bank Indonesia maka dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,  Bank Indonesia mempergunakan industri perbankan di Indonesia sebagai perpanjangan tangan dalam melaksanakan fungsi dan peran moneter dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia. Kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh Bank Indonesia (BI) atau bank sentral memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian suatu negara.

      Kebijakan moneter yang telah diterapkan oleh Bank Indonesia (BI) atau bank sentral memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor ekonomi, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan pencipta lapangan kerja. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kebijakan moneter dapat mempengaruhi UMKM dan apa dampaknya.

      Salah satu kebijakan moneter yang sering digunakan oleh bank sentral adalah suku bunga acuan. Saat BI menaikkan suku bunga acuan, ini akan berdampak langsung pada UMKM dalam beberapa cara.

     Pertama, peningkatan suku bunga akan menyebabkan biaya pinjaman UMKM meningkat. Dalam kondisi tersebut, UMKM yang sering bergantung pada pinjaman dari bank akan menghadapi beban bunga yang lebih tinggi, yang dapat menekan keuntungan mereka. Hal ini dapat menyulitkan UMKM untuk mengakses modal yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka.

    Kedua, peningkatan suku bunga juga dapat mempengaruhi pola konsumsi dan permintaan produk UMKM. Ketika suku bunga naik, orang cenderung menyimpan uang mereka di bank atau berinvestasi dalam instrumen keuangan yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Hal ini dapat mengurangi daya beli masyarakat dan mengurangi permintaan terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh UMKM. Akibatnya, pendapatan UMKM dapat turun dan pertumbuhan usaha mereka dapat terhambat.

     Namun, dampak kebijakan moneter tidak selalu negatif bagi UMKM. Seiring dengan kenaikan suku bunga, bank sentral biasanya juga berupaya untuk meningkatkan nilai tukar mata uang domestik untuk menjaga stabilitas ekonomi. Penguatan nilai tukar memberikan keuntungan bagi UMKM yang tergantung pada impor. Dengan nilai tukar yang lebih baik, biaya impor bahan baku atau komponen yang diperlukan UMKM dapat turun, sehingga meningkatkan daya saing mereka.

      Selain dari suku bunga dan nilai tukar, kebijakan moneter juga dapat mempengaruhi UMKM melalui pengaturan likuiditas. Bank sentral memiliki kekuatan untuk mengatur likuiditas di pasar keuangan melalui instrumen seperti operasi pasar terbuka atau pembelian surat berharga. Jika bank sentral mengurangi likuiditas, misalnya dengan mempersempit pasokan uang tunai di pasar, ini dapat menyebabkan keterbatasan likuiditas bagi UMKM. Hal ini dapat menyulitkan UMKM untuk memenuhi kebutuhan likuiditas sehari-hari mereka, seperti pembayaran gaji atau biaya operasional.

    Secara keseluruhan, dampak kebijakan moneter dari bank sentral terhadap UMKM adalah kompleks dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi ekonomi secara keseluruhan. Meskipun dampak umumnya meliputi beban pinjaman yang lebih tinggi dan penurunan permintaan, ada juga keuntungan yang mungkin terjadi, seperti peningkatan daya saing melalui nilai tukar yang lebih menguntungkan. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk memantau dan memahami kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan ekonomi yang lebih luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun