Lahan pekarangan yang umum dijumpai di depan maupun di samping rumah merupakan lingkungan fisik berupa daratan yang dapat diukur luasnya. Lahan pekarangan yang luas dapat dimanfaatkan dengan menanam berbagai jenis tanaman. Salah satu tanaman rempah-rempah khas Indonesia yaitu Tanaman Obat Keluarga yang memiliki beragam khasiat. Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 10 Desa Sidodadi Kecamatan Lawang, berinisiatif memberdayakan anggota Ibu-Ibu PKK Dusun Krajan mengangkat tema SDGs: Desa Sehat dan Sejahtera. Rangkaian kegiatan mengubah lahan pekarangan yang gersang dan tidak terawat disulap menjadi lahan yang memiliki nilai guna maupun estetika.Â
                                                 Dokumentasi Penanaman TOGA  (Dokpri)
TANAMAN OBAT KELUARGA
Bertepatan dengan diadakannya lomba 17 Agustus memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, mahasiswa MMD Kelompok 10 berdiskusi dengan Ibu-Ibu PKK setempat untuk bermusyawarah ingin mengubah pekarangan yang tadinya dibiarkan kosong, menjadi lahan yang dapat menghasilkan suatu produk. Salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu menanam bibit tanaman TOGA. Berbagai macam tanaman TOGA yang dapat ditanam di lahan pekarangan yang luas maupun sempit, seperti stevia, daun kare, paper mint, coklat mint, bunga telang, jahe, kencur, kumis kucing, lidah buaya, dan mint. Meninjau banyaknya pabrik yang berada di Desa Sidodadi, tanaman TOGA diharapkan mampu bermanfaat mengatasi berbagai macam penyakit keluarga. Menanam tanaman TOGA sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
PEMBUATAN BIOPORI
Selain penanaman TOGA di lahan pekarangan, hal yang tak kalah pentingnya adalah membuat lubang resapan biopori. Pemasangan biopori sebagai solusi untuk mencegah terjadinya genangan di sekitar lahan penanaman TOGA akibat dari kurangnya infiltrasi dan pembuangan air pada sekitar lahan. Biopori juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman TOGA karena menghasilkan kompos yang dapat digunakan kembali. Banyaknya sampah organik yang dibiarkan begitu saja menjadi peluang besar untuk produk kompos bernilai guna. Pembuatan biopori selain menghasilkan kompos, juga mampu menggerakkan mikroorganisme tanah dalam penyuburan tanaman sekitar. Meskipun hanya tanaman TOGA, tetapi tidak terjadi adanya genangan air yang dapat merusak pertumbuhan tanaman karena air akan langsung menuju ke bawah lapisan tanah. Â
TATA LETAK PENANAMAN TOGA, PEMBUATAN PLANG, SERTA PEMBERIAN CARA PERAWATAN MELALUI KODE QR
Setelah berbagai upaya lahan dilakukan, tentunya lahan memerlukan perawatan. Dimulai dari pemberian plang nama tanaman TOGA yang sudah ditanam dan pemberian QR code masing-masing cara perawatan yang tepat untuk tanaman tersebut. Setelah dilakukan uji coba, banyak dari Ibu-Ibu PKK yang awalnya tidak mengetahui cara perawatan tanaman TOGA secara detail, kini menjadi lebih mudah berkat informasi yang diberikan dalam QR code tersebut. Perasaan senang dari Mahasiswa MMD dan Ibu-Ibu PKK setempat setelah menyulap lahan pekarangan menjadi lebih indah, bersih, bahkan kini mampu mendatangkan berbagai kebermanfaatan.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi pelopor tergeraknya kesadaran masyarakat untuk mengubah lahan yang tadinya tidak bermanfaat menjadi lahan yang dapat memproduksi berbagai macam obat keluarga dan kompos dengan perawatan tanaman yang mudah dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H