TANGERANG (11/02/21) — Vaksinasi merupakan salah satu kunci dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dengan tujuan meningkatkan produksi antibodi demi menangkal penyakit Covid-19 dan diharapkan dapat membentuk kekebalan komunal secara luas. Pemerintah RI telah resmi memulai program vaksinasi Covid-19 pada 13 Januari 2021 silam dengan pemberian vaksin Sinovac kepada Presiden RI dan perwakilan masyarakat. Berjalannya program vaksinasi juga diiringi munculnya berita palsu atau hoax yang tersebar luas di masyarakat lewat media sosial, mulai dari kandungan vaksin Sinovac yang terdapat sel kera hijau hingga efek samping vaksinasi yang mematikan. Berita-berita yang disebarkan oleh pihak tidak bertanggung-jawab tersebut turut meningkatkan keresahan masyarakat yang sedari awal merasa was-was terhadap vaksin Covid-19. Keresahan tersebut paling ekstrim bermanifestasi dengan adanya beberapa unjuk rasa penolakan vaksinasi Covid-19. Terlepas dari pro kontra vaksin Covid-19, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada bayang-bayang miskonsepsi terkait vaksinasi dan vaksin Covid-19 yang menghantui masyarakat. Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang tepat dan faktual mengenai vaksin Covid-19 yang akan diterima agar dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi secara optimal.
MAHASISWA KKN TIM I UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021 yang menjalani KKN Pulang Kampung di daerah asal masing-masing dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)" berupaya untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait vaksinasi dengan merancang program Sosialisasi dan Edukasi Hoax Seputar Covid-19 dan Vaksinasi Covid-19 atau juga disebut sebagai “Fact Check Vaksin Covid-19" yang bertujuan mengedukasi masyarakat RT 002 RW 01 Kel. Binong, Kec. Curug, Kab. Tangerang. Fact Check Vaksin Covid-19 dilakukan secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan serta dilakukan secara daring lewat media sosial WhatsApp. Informasi yang disampaikan seputar kandungan vaksin Sinovac, efek samping atau gejala yang menyertai pasca vaksinasi, kelompok prioritas vaksinasi, serta cara menyaring berita hoax di media sosial. Diskusi yang dilaksanakan secara dua arah lewat sesi tanya jawab membantu warga untuk menyampaikan pertanyaan, tanggapan, hingga keresahan yang dirasakan terkait vaksin Covid-19 dan memberi kesempatan untuk meluruskan miskonsepi awal warga terkait vaksinasi dan vaksin Covid-19 dari berita palsu atau hoax yang pernah didengar warga. Pendekatan sosialisasi dan edukasi membantu masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan faktual. Penting untuk membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat untuk melancarkan program vaksinasi massal dan memberikan transparansi keberjalanan program agar masyarakat dapat sama-sama mengawal pemerintah dalam menanggulangi pandemi. Program yang dibawakan oleh mahasiswa tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi kesehatan Covid-19 dan literasi media sosial dalam menyaring berita palsu.
Salah satu warga Tuti menyampaikan, “Program vaksinasi Covid-19 merupakan suatu kebijakan yang baik, namun Saya akan terus mengikuti perkembangan program ini untuk sementara waktu sambil meyakinkan diri untuk divaksin.”. Warga lain mengatakan bahwa transparansi dari pemerintah terkait vaksinasi diperlukan agar masyarakat dapat menyambut program vaksinasi massal Covid-19 dengan baik. Terlepas dari keresahan yang ada, warga berharap besar bahwa program tersebut dapat mencegah penularan Covid-19 sehingga dapat menanggulangi pandemi secara menyeluruh. Vaksinasi memang bukan solusi tunggal menyelesaikan pandemi, pemerintah harus tetap aktif melaksanakan 3T (trace, test, treat) dan masyarakat yang menerapkan protokol kesehatan 3M. Namun pembekalan pengetahuan dan informasi menjadi senjata berharga bagi masyarakat dalam mengambil sikap terhadap vaksinasi Covid-19.
Penulis: Lyony Josephine Tambunan, KKN TIM I UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021, Kab. Tangerang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI