Mohon tunggu...
Humaniora

Kualitas Hidup Makhluk Berakal

25 Maret 2019   21:13 Diperbarui: 26 Maret 2019   09:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada zaman yang sudah berlari jauh dari zaman praaksara ini, setiap makhluk berakal budi berlomba-lomba untuk mendapatkan tingkat pendidikan setinggi-tingginya. Tidak cukup sekolah formal yang diembat tapi juga tempat-tempat pendidikan non-formal juga dikunyah sampai halus dan ditelan habis tak tersisa. Ini bertujuan untuk apa? apa lagi kalau bukan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Sampai-sampai menganggap pendidikan itu nomor satu diatas segala-galanya. Itu sama sekali tidak salah. Bahkan dapat sangat dibenarkan. Karena dengan kita berpendidikan maka setidaknya kita sudah dapat sedidkit menerangi masa depan hidup kita. Dengan menjadi manusia terdidik maka kita sudah dapat menjadi manusia yang berkualitas baik.

Manusia Lupa

Tapi kebanyakan manusia lupa akan hal sederhana ini. Manusia lebih memikirkan hal-hal yang jauh dan sebenarnya ada dihadapan nya. Banyak manusia yang beranggapan bahwa menjadi manusia yang berkualitas cukup dengan berpendidikan tinggi setinggi langit di sana. Itu benar, namun kuranglah tepat. 

Tak hanya itu patokan orang menjadi berkualitas. Orang dapat pula dikatakan berkualitas setelah menjalani hidup dengan baik. rasanya percuma saja apabila kita berpendidikan tinggi namun tidak dapat menghadapi hidup dengan baik dan bijak. 

Berpendidikan tinggi tapi masih sering marah, tinggi hati, sombong, malas berdoa, individual, tak mengharga perbedaan, tak ekologis. tetap mengatakan masih menjadi manusia yang berkualitas? tentunya kita harus berfikir ulang. 

Marilah kawan, open heart and mind kita masing-masing. Menjadi manusia yang berkualitas bukanlah hal yang gampang, tapi setidaknya dapat kita usahakan. -Ly-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun