Influencer seringkali menjadi faktor pendukung dalam campaign yang sukses. Mereka dapat menyuarakan pesan brand Anda dengan cara yang kreatif atau menghibur bagi audiens, selain dapat meningkatkan jangkauan (reach) campaign Anda.
Berikut adalah beberapa campaign dari brand yang telah berhasil mempopulerkan diri dengan bantuan influencers, masing-masing dengan cara unik berdasarkan produk dan audiens yang mereka targetkan.
Target
Salah satu contoh utama brand campaign di TikTok adalah Back-to-School campaign oleh Target. Tidak hanya memperoleh banyak engagement, tetapi Target juga menjadi contoh bagaimana suatu brand atau industri dapat menyesuaikan diri untuk berkomunikasi dengan audiens yang lebih muda.
Dalam campaign ini, Target menampilkan influencer, Victoria Bachlet yang populer di kalangan remaja dan wanita muda. Ini adalah pilihan strategis karena Target menyoroti koleksi produk perawatan diri mereka, Vera Bradley X Venues.
Gymshark
Brand pakaian olahraga berasal dari Inggris, Gymshark, meluncurkan campaign yang dapat dikatakan sangat sukses. Campaign #gymshark66, memperoleh 45,5 juta views di TikTok dan juga diluncurkan secara bersamaan di Instagram.
Termasuk brand yang awal dalam mengadopsi strategi influencer TikTok, mereka bermitra dengan enam influencer dengan pengikut TikTok lebih tinggi daripada pengikut Instagram mereka. Secara kolektif, keenam influencer memiliki 19,8 juta pengikut di TikTok. Campaign ini dilengkapi dengan tantangan bertajuk 66 Days: Change Your Life challenge yang memberikan pemenang challenge produk Gymshark selama setahun.
Kroger
Kroger bekerjasama dengan empat bintang TikTok: Joey Klaasen, Cosette Rinab, Mia Finney, dan Victoria Bachlet untuk meluncurkan campaign #TransformUrDorm mereka. Selain menargetkan secara strategis audiens yang lebih muda, campaign ini juga merupakan campaign brand pertama menggunakan Hashtag Challenge Plus yang pada saat itu baru. Fitur ini menampilkan halaman khusus untuk membeli produk-produk yang sedang muncul dalam campaign.
Influencer yang secara kolektif memiliki 13,8 juta pengikut membantu brand di bidang ritel ini memperoleh lebih dari 876 juta views. Perlengkapan rumah dan Kroger sendiri bukanlah brand yang identik dengan kalangan Gen Z atau pengguna media sosial pada umumnya, tetapi melalui campaign ini mereka menunjukkan bahwa menjangkau audiens muda di TikTok adalah strategi yang cerdas.
TooFaced
Hingga kini, berbagai brand kecantikan telah berkembang pesat di TikTok seperti halnya di YouTube dan Instagram. TooFaced, sebagai merek kosmetik yang bertujuan untuk audiens yang relatif muda, menyadari betapa pentingnya TikTok sebagai saluran pemasaran. Oleh karena itu, merek memilih strategi kampanye yang menampilkan Victoria Lyn, Ewa Zawada, Laurie Elle, Chloe Rose, dan yang paling penting, Kristen Hancher.
Influencer campaign tersebut cukup sederhana dan tradisional, yaitu rangkaian video transformasi influencer dan dengan hashtag #TooFacedPartner. TooFaced mencapai reach sebanyak 35 juta penonton dan lebih dari 11 juta views dalam hashtag tersebut. Menariknya, TooFaced telah merasakan efek TikTok bahkan sebelum meluncurkan campaign mereka sendiri. Brand kosmetik tersebut mengalami lonjakan penjualan produk Lip Injection Extreme, meskipun telah dirilis sejak 6 tahun yang lalu. TooFaced pun memanfaatkan momentum ini dengan meluncurkan campaign di TikTok.
Apakah brand Anda ingin membangun campaign yang serupa? Kesuksesan Anda di TikTok dapat dibangun dengan strategi yang kuat, konsep yang kreatif, dan kerjasama influencer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H