Mohon tunggu...
Lynda Purnama Sari
Lynda Purnama Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Prodi Geografi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Semester 7

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pendekatan Ekonomi Terhadap Permasalahan Lingkungan Hidup di Kelurahan Telawang Kecamatan Banjarmasin Barat

22 Desember 2024   21:51 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:51 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kegiatan Ekonomi Dalam Lingkungan Terdapat beberapa cara pemikiran yang tidak sama tentang korelasi manusia menggunakan lingkungan yang merefleksikan adanya perbedaan evaluasi terhadap lingkungan. Padangan korelasi manusia menggunakan lingkungan bisa dijelaskan menggunakan dua kategori yang sangat tidak sinkron yaitu grup ecocentric dan grup technocentric. Kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya untuk produksi dan konsumsi dapat berakibat positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positif yang langsung dapat dirasakan adalah terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa yang diupayakan terus meningkat dari tahun ke tahun. Lebih banyak barang dan jasa yang diproduksi dan dikonsumsi menunjukkan peningkatan kemakmuran masyarakat.

Dampak negatif umumnya tidak dirasakan langsung yaitu timbulnya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Akibat pencemaran lingkungan mengurangi kualitas hidup manusia yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Masyarakat sering kali merasakan dampak langsung dari isu ekonomi lingkungan, seperti polusi udara dan air, berkurangnya ketersediaan sumber daya alam, atau perubahan iklim. Mereka mungkin menghadapi tantangan seperti kesehatan yang terpengaruh, ketidakpastian pekerjaan karena degradasi lingkungan, atau ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya alam. Partisipasi masyarakat dalam pembuatan keputusan terkait ekonomi lingkungan menjadi krusial untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.

Beberapa isu ekonomi lingkungan yang mungkin terkait dengan permasalahan lingkungan di Banjarmasin Barat dapat mencakup pengelolaan sampah, pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan, degradasi lingkungan, serta dampak aktivitas industri terhadap ekosistemlokal.

Isu ekonomi lingkungan sering kali mencakup pertentangan antara pengembangan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Beberapa permasalahan umum melibatkan pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan, polusi, dan dampak perubahan iklim. Solusi untuk mengatasi isu ini melibatkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan pelestarian lingkungan, inovasi teknologi hijau, serta partisipasi aktif masyarakat dalam perlindungan lingkungan.

Masyarakat sering kali merasakan dampak langsung dari isu ekonomi lingkungan, seperti polusi udara dan air, berkurangnya ketersediaan sumber daya alam, atau perubahan iklim. Mereka mungkin menghadapi tantangan seperti kesehatan yang terpengaruh, ketidakpastian pekerjaan karena degradasi lingkungan, atau ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya alam. Partisipasi masyarakat dalam pembuatan keputusan terkait ekonomi lingkungan menjadi krusial untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.

Di Kelurahan Telawang Kecamatan Banjarmasin Barat berdasarkan hasil wawancara lapangan masyarakat setempat mengemukakan bahwa penyebab dari pencemaran udara dikarenakan asap dari pembakaran dan kendaraan bermotor, dan penyebab pencemaran air di karenakan tidak adanya saluran air sehingga sering mengakibatkan banjir di wilayah tersebut.

Adapun isu strategisnya dampak yang paling dirasakan dari pencemaran udara adalah sesak napas, dan upaya yang di lakukan masyarakat sekitar untuk mencegah pencemaran udara adalah dengan tidak membakar sampah sembarangan, dan masyarakat sekitar sangat peduli terhadap isu lingkungan, karena lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang bebas dari kata polusi dan pencemaran air, sehingga masyarakat setempat sangat menyetujui ruang terbuka hijau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun