Kehidupan perkotaan menempatkan tantangan yang besar pada pengelolaan lingkungan dan ekonomi lokal. Dalam konteks ini, analisis kondisi ekonomi lingkungan di Kelurahan Gadang, Banjarmasin Tengah, menjadi fokus utama untuk memahami interaksi kompleks antara aktivitas ekonomi dan keseimbangan lingkungan dalam lingkungan perkotaan yang dinamis. Banjarmasin, sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial di Kalimantan Selatan, menampilkan lanskap yang beragam dengan tantangan dan peluang unik dalam menjaga kelestarian lingkungan sambil memajukan pertumbuhan ekonomi.
Dengan mengarahkan fokus pada Kelurahan Gadang, kita dapat mengeksplorasi peran ekonomi dalam konteks lingkungan sehari-hari. Dari industri lokal hingga praktek komunitas, analisis ini diharapkan memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana interaksi antara sistem ekonomi dan ekosistem lokal menciptakan dampak yang bervariasi pada keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan Masyarakat.
Pengetahuan Umum Tentang Permasalahan Lingkungan memberikan gambaran bahwa mayoritas masyarakat sekitar memiliki kesadaran akan permasalahan lingkungan dan sebagian besar telah mendengar serta mengikuti sosialisasi terkait lingkungan. Mereka juga mengidentifikasi permasalahan utama, seperti sampah yang berserakan di jalan, sungai, dan di bawah rumah. Faktor-faktor pencemaran lingkungan, seperti pembuangan sampah sembarangan dan asap rokok, diakui sebagai penyebab utama permasalahan tersebut. Namun, respon masyarakat terhadap pencemaran lingkungan cenderung kurang peduli.
Pemerintah, menurut persepsi responden, berperan dalam pengadaan petugas kebersihan. Namun, LSM jarang berperan aktif kecuali pada acara tertentu. Persepsi ini memberikan gambaran akan kurangnya keterlibatan aktif dari LSM dalam menangani masalah lingkungan di kelurahan Gadang.
Pencemaran Lingkungan di Sekitar Kelurahan menyoroti permasalahan konkret di sekitar kelurahan, termasuk lokasi sampah yang mengganggu seperti di pasar, depan sekolah, dan sungai. Dari segi dampaknya, permasalahan lingkungan, khususnya sampah yang berserakan, dianggap mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Aktivitas manusia yang berkontribusi pada pencemaran udara dan air diidentifikasi, seperti pembakaran sampah dan buang air besar di sungai. Meskipun ada petugas terkait seperti pengepul sampah, responden kurang mengetahui cara melaporkan tindakan yang dapat berujung pada pencemaran lingkungan.
Kesadaran akan permasalahan lingkungan di kelurahan Gadang cukup tinggi, namun respons masyarakat masih terbatas. Pemerintah dianggap memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah namun kurangnya keterlibatan aktif LSM. Adanya permasalahan konkret seperti sampah yang berserakan, serta dampaknya yang mengganggu kehidupan sehari-hari, menjadi sorotan utama. Inisiatif individu dalam merespons permasalahan lingkungan menunjukkan pentingnya meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pendidikan lingkungan untuk menciptakan kesadaran yang lebih besar serta keterlibatan aktif dalam menjaga lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H