Mohon tunggu...
Lynda Kameilia Sari
Lynda Kameilia Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik, FISHIPOL UNY

beyond the limits

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kondisi Kesenjangan Ekonomi Masyarakat Yogyakarta Pasca Pandemi Covid-19 hingga Tahun 2023

25 November 2023   13:40 Diperbarui: 25 November 2023   13:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah Penduduk Miskin di DIY Tahun 2014-2020 (Sumber: Badan Pusat Statistik Yogyakarta)

Sudah hampir 3 tahun berlalu Pandemi Covid-19 menggemparkan seluruh dunia, terutama di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan penduduk yang besar kesulitan menghadapi pahitnya penurunan ekonomi akibat pandemi. Sampai pada tahun 2023, seiring berkembangnya ekonomi masyarakat justru dapat menimbulkan kesenjangan pendapatan antar golongan masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi kesenjangan tersebut, apalagi kondisi kabupaten atau kota di Provinsi Yogyakarta yang beragam geografis dan masyarakatnya. Dari kesenjangan yang terjadi menyebabkan pelaksanaan kebijakan ekonomi belum berpihak dan menguntungkan masyarakat terutama masyarakat miskin. Berlanjut hingga tahun 2020, menurut data BPS kondisi kesenjangan perekonomian di  Yogyakarta terhitung menjadi yang tertinggi di Indonesia. Hal itu tidak bisa dipungkiri karena pandemi Covid-19 ikut menjadi faktor mendorong kenaikan kesenjangan ekonomi tersebut.

Selama pandemi Covid 19 di Provinsi Yogyakarta, kesenjangan ekonomi terukur mengalami kenaikan. Diambil dari data rasio gini pada Maret 2020, kesenjangan ekonomi di  Yogyakarta terhitung menjadi yangpaling tinggi di Indonesia. Kesenjangan akan semakin meningkat apabila melihat dampak dari pandemi Covid 19 terhadap aktivitas perekonomian. 

Berdasarkan dataBadan Pusat Statistik pada 15 Juli 2020, tingkat rasio gini Provinsi Yogyakarta pada Maret 2020 berada pada angka 0,434. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,006 poin dibandingkan rasio gini Yogyakarta pada September 2019 yang berada pada angka 0, 428. 

Diketahui bahwa angka rasio gini  Yogyakarta yang dihitung pada bulan Maret 2020 lebih tinggi daripada rasio gini nasional, yaitu sebesar 0,381. Sehingga dapat dikatakan bahwa alokasi dana pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakart periode tahun 2013-2020 belum dapat mengatasi adanya kesenjangan pendapat di antara masyarakat. Hal itu tentu berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat, terutama keluarga miskin yang dituntut memenuhi kebutuhan di tengah-tengah mahalnya harga kebutuhan pokok. 

Tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Yogyakarta bertengger di posisi teratas sebagai provinsi dengan kesenjangan ekonomi tertinggi di Indonesia pada Maret 2023. Kesenjangan itu diukur melalui rasio Gini dengan skala 0-1 poin, di mana didapatkan hasil rasio Gini Yogyakarta tercatat sebesar 0,449 poin pada Maret 2023. Tingginya kesenjangan ekonomi, menjadi hambatan bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan dalam upaya pengentasan kemiskinan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun