Mohon tunggu...
Lyna Hermawaty
Lyna Hermawaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Apapun itu

Menuju tak terbatas dan melampauinya.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

11 Orang Diduga Menjadi Korban Praktek Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

4 April 2023   09:39 Diperbarui: 4 April 2023   17:27 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban Dukun, Senin (4/3/2023). Sumber: tim tvOne - Ronaldo Bramantyo  

Kasus pembunuhan berantai dengan modus pengganda uang menghebohkan publik. Tersangka utama adalah Slamet Tohari alias Mbah Slamet, 45 tahun, yang tinggal di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah. Dalam perkembangan kasus Polres Banjarnegara, 10 jenazah korban ditemukan terkubur di trotoar tanah Mbah Slamet. Para korban dimakamkan di dekat satu atau dua kilometer dari rumah tersangka. Saat dilakukan penggalian oleh tim sar gabungan Banjarnegara, saat dipastikan kondisi jenazah, sebagian sudah menjadi tulang belulang dan tidak dapat diidentifikasi. Jenazah yang ditemukan terkubur di tengah-tengah sedalam satu meter, bahkan ada yang terkubur dalam lubang.

Dengan ditemukannya 10 jenazah tersebut, total korban aksi biadab dukun dalam kasus pembunuhan berantai ini bertambah menjadi 11 orang, salah satunya telah teridentifikasi.

Awal mula kejadian itu diungkap ke Polres Banjarnegara, menurut Ketua AKBP Hendri Yulianto. Kronologis kejadian bermula pada Senin (27/03/23) saat Polres Banjarnegara menerima laporan hilang dari anak korban. Inisial GE yang ayahnya tidak ada dan pihak keluarga tidak mengetahui lokasi korban Kamis (24/3/23). 

“Bulan Juli, bapaknya ngajak GE ketemu temennya yang di Banjarnegara, dari sana dia dan bapaknya berangkat dari terminal Sukabumi Line waktu itu ke Wonosobo dengan bus,” kata AKBP Hendri Yulianto dalam jumpa pers. Mapolres Banjarnegara, Senin (3 April 2023). 

“Sesampainya di kawasan Wonosobo, ia keluar jalan dan bertemu dengan seseorang yang kemudian diketahui bernama Mbah Slamet kemudian diajak ke rumahnya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara,” lanjutnya. Korban yang tiba di rumah tersangka dibujuk untuk mengikuti penggalangan dana yang dijalankan oleh Mbah Slamet. Pada Kamis (23/3/2020), korban berkendara sendiri dari Sukabumi menuju rumah Mbah Slamet di Banjarnegara.

"Korban kemudian berhubungan dengan anak lain berinisial SL melalui pesan WhatsApp yang isinya membagikan lokasi dan mengirimkan lokasinya," kata Kapolsek. Selain Mbah Slamet, pembunuhan ini dibantu oleh Bs, warga Kabupaten Pekalongan yang melapor ke Mbah Slamet. Dukun itu pun mengaku sebelum acara ia mengajak korban untuk melakukan ritual penggandaan uang tersebut.

"Pelaku membawa korban ke tempat itu untuk melakukan ritual agar proses penggandaan berhasil. Tersangka juga menyuruh korban agar mengantuk dan memberinya minuman yang dicampur racun potasium." dia menjelaskan. (rbo/buzz)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun