Hari ini saya besuk tetangga yang sedang dirawat di rumah sakit, saya sangat simpati dan sungguh mendapat pelajaran berharga dari seorang pemuda yang usianya sepantaran dengan anak gadis saya. Selama sepuluh hari dia harus meninggalkan rutinitas kuliahnya karena sedang merawat ibunya yang sedang sakit.
Jujur jaman sekarang amat langka melihat anak muda yang mau dan mampu merawat ibunya. Entah karena terpaksa atau memang panggilan nuraninya tak masalah yang jelas dia sudah meninggalkan rutinitas perkuliahan demi merawat ibunya yang terbaring lemah di rumah sakit.
Sebut saja Adi, dia ragil dari tiga bersaudara, kakaknya dua perempuan sudah rumah tangga dan kerja. Ibunya belum terlalu tua, namun secara tiba-tiba dia terserang GBS (Guillain Barre Syndrom) yaitu suatu penyakit yang menyerang sistem imum tubuh saat kita terlalu lelah, gejalanya seperti stroke dimana tubuh bagian tertentu menjadi lemah tidak bertenaga.
Karena tidak ada tenaga untuk menggerakkan tangan, otomatis butuh orang lain untuk memenuhi semua kebutuhan. Kaki masih bisa digerakkan namun amat lemah, tangan tidak bisa digerakkan sama sekali, namun masih lancar berbicara. Untuk mengurangi aktifitasnya ibunya harus pakai pampers, makan disuapi, mandi ya dimandikan, itu semua Adi yang melakukan. Alhamdulillah selama sepuluh hari dirawat sudah ada perubahan walaupun belum sempurna. Paling tidak tangan sudah bisa digerakkan walaupun kadang barang yang dibawa jatuh, seperti mau gosok gigi mungkin dalam hatinya," masa' gosok gigi saja nggak bisa..." ternyata sikatnya memang jatuh.
"Kok Adi yang nunggui apa nggak kuliah?" tanya saya.
"Lha siapa lagi, mau gimana lagi ? Kakak-kakaknya sudah rumah tangga dan kerja, mereka sudah repot dengan keluarganya."
Sesak dada saya membayangkan Adi harus mengganti pampers, memandikan dan nyuapi ibunya. Inikah tandanya anak yang shaleh....
Lalu bu Musa melanjutkan ceritanya,"Sudahlah saya pasrah, saya ingin segera sembuh dan pulang. Bapaknya di rumah kan kerja dan kebetulan di rumah ada neneknya Adi yang bedrest, nenek Adi juga butuh teman dan perawat di rumah. Jadi tenaganya dibagi-bagi."
"Yaa Rabb, ringankan bebannya, beri kesembuhan, ketabahan dan keikhlasan menjalani ujian dari-Mu"
